Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Ajang Goes To Campus Pertama Yang Diikuti Lima Perguruan Tinggi Sekaligus
N/a
Kamis, 01 Oktober 2015 pukul 18:51:54   |   3926 kali

Tasikmalaya - Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tasikmalaya didukung Kantor Wilayah  Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Goes To Campus. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa  (29/2) di Auditorium Universitas Siliwangi Tasikmalaya. KPKNL  Tasikmalaya Goes To Campus  ini diikuti perwakilan mahasiswa dari  lima perguruan tinggi, yaitu  Universitas Siliwangi selaku tuan rumah, Universitas Galuh Ciamis, Universitas Garut, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tasikmalaya. KPKNL Tasikmalaya Goes To Campus pada kali ini bertema Peran Strategis DJKN dalam Pengelolaan Kekayaan Negara Untuk Mendukung Peningkatan Ekonomi Makro berisikan  acara kuliah umum yang dibagi menjadi tiga sesi dan simulasi lelang.

Di awal acara,  Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat Nuning S. R. Wulandari memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi acara Goes To Campus ini. Nuning memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Universitas Siliwangi yang bersedia memfasilitasi kegiatan ini. Menurut wanita kelahiran bumi priangan ini, acara KPKNL Tasikmalaya Goes To Campus adalah pertama kali dilaksanakan DJKN yang diikuti lima perguruan tinggi sekaligus.  Harapnya, melalui ajang ini, mahasiswa dapat menambah wawasan dan semakin peduli dan memahami arti pentingnya   kekayaan negara dan DJKN. Sehingga pengelolaan kekayaan negara berjalan lebih optimal melalui peran masyarakat pada umumnya dan DJKN pada khususnya sebagai pengelola aset negara.

Sesi pertama,  Kepala KPKNL Tasikmalaya Edih Mulyadi sebagai narasumber menyampaikan materi tugas dan fungsi DJKN sebagai pengelola aset negara. Secara gamblang, Edih mengenalkan  kategori kekayaan negara yang terdiri dari tiga, yaitu kekayaan negara yang dikuasai,  kekayaan dimiliki, dan  kekayaan negara yang dipisahkan. Edih juga menjelaskan bagaimana sejarah pengelolaan aset negara khususnya barang milik negara (BMN)  oleh DJKN, yang  pada tahun 2005 hanya tercatat Rp 237 triliun menjadi Rp 2233 triliun tahun 2014 berkat adanya inventarisasi dan penilaian DJKN. Ditengah penyampaian materi, Edih memberikan pertanyaan kepada mahasiswa tentang apa yang telah ia terangkan. Ada beberapa mahasiswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari Edih sehingga mendapat apresiasi.

Tenaga Pengkaji Optimalisasi Kekayaan Negara DJKN Tio S. Siahaan sebagai narasumber menyampaikan materi kuliah umum kedua terkait kekayaan negara yang dipisahkan. “Siapa yang tahu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berpusat di Jawa Barat?” tanya Tio kepada mahasiswa di awal penyampaian materi. Pertanyaan tersebut  dijawab beraneka ragam oleh mahasiswa, jawaban dianggap belum tepat menurut Tio. Tio meluruskan jawaban BUMN yang  berpusat di Jawa Barat yang benar adalah PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad.  Ia juga menjelaskan kekayaan negara yang dipisahkan adalah kekayaan negara yang berasal dari investasi pemerintah,bersumber dari APBN, namun pengelolaannya dipisahkan dari mekanisme APBN. Mahasiswa  diharapkan dapat membedakan BUMN  yang  dibawah Kementerian Keuangan dan yang dibawah  Kementerian BUMN.   Ada lima BUMN di bawah Kementerian Keuangan, yaitu  Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, PT Sarana Multi Finance, dan PT Geodipa Energy.

Nunung Eko Laksito Kepala Subdirektorat Bina Profesi dan Jasa Lelang DJKN mengakhiri kuliah umum dengan materi lelang. Nunung pada kesempatan itu menjelaskan pengertian lelang kepada mahasiswa.  Ia mengharapkan mahasiswa bisa memahami perbedaan lelang dan tender yang selama ini banyak salah persepsi. Yang menjadi perbedaan prinsip menurut Nunung adalah pada lelang penjualan harus dihadapan pejabat lelang, sedangkan tender tidak memerlukan pejabat lelang. Di akhir penyampaian, Nunung menjelaskan program lelang baru e-Auction. e-Auction adalah lelang yang penawarannya melalui internet. Ia menjelaskan berbagai kelebihan e-Auction dibandingkan lelang konvensional. Salah satunya pembeli bisa menawar barang yang dilelang dimana saja tanpa kehadiran. 

Selain dukungan dari Kanwil DJKN Jawa Barat dan Universitas Siliwangi sebagai tuan rumah, acara KPKNL Tasikmalaya Goes To Campus yang dihadiri 175 mahasiswa ini dapat terlaksana berkat dukungan dari pemangku kepentingan KPKNL Tasikmalaya, antara lain PT Bank Bukopin Tasikmalaya, PT BRI Cabang Tasikmalaya dan Cabang Singaparna, serta PT BTN Cabang Tasikmalaya. (Penulis/foto:YudiNJ & Adit)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini