Singaraja – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja harus mampu berbuat lebih dan memberikan kontribusi seoptimal mungkin untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang beropini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Itulah obsesi pegawai KPKNL Singaraja untuk memberikan kontribusi bagi negara. Untuk mewujudkan obsesi tersebut, KPKNL Singaraja melaksanakan sosialisasi aplikasi baru “SIMANTAP” dilanjutkan dengan melakukan coaching aplikasi tersebut di Hotel Jimbarwana, Jembrana yang diikuti 28 satuan kerja wilayah KPKNL Singaraja dan 8 satuan kerja penerima dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan (Dekon TP).

Selain sosialisasi, juga dilakukan asistensi bagi satker-satker yang memiliki selisih nilai koreksi berdasarkan Berita Acara (BA) Inventarisasi dan Penilaian BMN per satuan kerja dengan data rekapitulasi Hasil Inventarisasi dan Penilaian BMN per satuan kerja. Dengan metode on clinic masing-masing satuan kerja diberikan asistensi satu persatu untuk membersihkan selisih menjadi Rp0,00. Dari 11 satuan kerja di wilayah Kabupaten Jembrana yang memiliki selisih, sampai hari kedua pelaksanaan on clinic tinggal dua satuan kerja yang masih harus diverifikasi dan divalidasi oleh tim dari KPKNL Singaraja. Dua satuan kerja tersebut dari Pengadilan Negeri dan Rumah Tahanan Negara.

Kepala KPKNL Singaraja I Wayan Subadra mengawal langsung proses pelaksanaan on clinic ini. Orang nomor satu di KPKNL Singaraja ini juga mengingatkan pentingnya menatausahakan dokumen hasil inventarisasi dan penilaian yang merupakan saldo awal BMN satker. Proses verifikasi ini memerlukan stamina dan menuntut ketelitian serta kesabaran yang tinggi, mengingat banyaknya item yang harus diverifikasi.

Kegiatan yang dilakukan sampai dini hari tersebut relatif lebih efektif, dengan suasana yang santai satuan kerja bisa berdialog dan berkonsultasi langsung dengan pegawai garda depan KPKNL Singaraja. Semua permasalahan BMN bisa ditanyakan langsung. Kepala Seksi PKN yang baru Dodik Heru Nugroho ikut berjibaku untuk menghapuskan selisih lebih atau kurang dari masing-masing satuan kerja di wilayah Kabupaten Jembrana. “Luar biasa, para utusan satuan kerja cukup kooperatif dan bersemangat untuk menghilangkan selisih ini, kami bertambah semangat untuk mewujudkan LKPP Wajar Tanpa Pengecualian” ujar pria alumni Pengurusan Piutang dan lelang Negara (PPLN) angkatan pertama ini.

Kasubag Umum KPKNL Singaraja, Priyanto Nugroho yang mengikuti acara tersebut menyampaikan bahwa selain on clinic serta launching SIMANTAP ini, di awal kegiatan dilakukan sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 125/PMK.06/2011 dan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 271/KMK.06/2011. “Kami lakukan roadshow ke seluruh wilayah KPKNL Singaraja yang merupakan kurang lebih dua per tiga wilayah Provinsi Bali. Tanggal 3 sampai dengan 5 April ini kita lakukan di Jembrana, minggu depan ke wilayah Karangasem dan Bangli. Inilah kontribusi kami walaupun sedikit untuk menuju LKPP Wajar Tanpa Pengecualian” pungkas pria yang murah senyum ini. (priyanto nugroho-KPKNL Singaraja)