Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Dirjen Kekayaan Negara Paparkan Kinerja DJKN ke FORKEM
N/a
Selasa, 05 Mei 2015 pukul 12:09:13   |   1734 kali

Jakarta – Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto memaparkan kinerja Direktorat Jenderal Kekayaan Negara kepada wartawan media massa yang tergabung dalam Forum Wartawan Keuangan dan Moneter (FORKEM) pada Kamis (30/4) di press room Kementerian Keuangan.

 Dalam konferensi pers yang berlangsung santai dan jauh dari kesan formal ini, Dirjen Kekayaan Negara yang didampingi seluruh pejabat eselon II memaparkan kinerja DJKN dengan fokus utama pendirian Badan Layanan umum (BLU) Manajemen Aset, e-Auction, Penyertaan Modal Negara (PMN), dan pengelolaan aset negara.

Kepada para wartawan yang “bermarkas” di lantai dasar Kementerian Keuangan, ia mengungkapkan total Barang Milik Negara (BMN) per 31 Desember 2014. “Total BMN terbesar yaitu infrastruktur berupa jalan yang dihitung dari Aceh hingga Panarukan dengan total sekitar 53 ribu kilometer. Untuk itulah pembangunan infrastruktur perlu didorong," ungkapnya.

Lebih lanjut, Hadiyanto mengemukakan aset yang tidak kalah penting, yakni aset listrik, pelabuhan, wilayah tambang, dan lain sebagainya. "Bumi air dan kekayaan negara mahal, jadi swasta itu hanya punya economic crites-nya, hanya berhak mengelola memanfaatkan, tapi legalnya ada di negara," ungkapnya.

Mananggapi pertanyaan wartawan mengenai aset termahal, sembari tersenyum ia menjawab, aset negara yang paling mahal hingga tidak bisa disebutkan nilainya yakni kewibawaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di hadapan bangsanya maupun dunia. "aset negara yang paling mahal ya kewibawaan NKRI dihadapan bangsa dan dunia," tuturnya yang disambut tawa dan tepuk tangan wartawan.

Selain pengelolaan aset negara, Dirjen Kekayaan Negara juga mengenalkan kepada awak media mengenai e-Auction yakni proses lelang dalam jaringan online dibandingkan secara konvensional yang mengharuskan kehadiran fisik peserta di tempat lelang. "e-Auction adalah terobosan pelaksanaan lelang melalui kantor pelayanan lelang melalui instrumen atau berbasis teknologi informasi atau internet," ujarnya.

Ia mengatakan melalui e-Auction proses lelang akan berjalan lebih efisien, kompetitif dan adil karena menghindari pertemuan pembeli secara fisik sehingga diharapkan dapat meminimalisir dampak terjadinya penyimpangan.

Senada dengan Dirjen Kekayaan Negara, Direktur Lelang Purnama t. Sianturi mengatakan e-Auction menunjukkan harga pada proses lelang dicapai lebih optimal dibandingkan proses lelang secara konvensional. "Sebagai bukti di lapangan ada lelang tanah dan bangunan di Sidoarjo pada 25 september 2014 limitnya itu Rp24 miliar terjual Rp35 miliar. Jadi 11 miliar selisihnya," paparnya.

Melalui e-Auction, lanjutnya, proses lelang dapat memperoleh jangkauan peserta lelang yang lebih luas tanpa terkendala kehadiran seperti saat proses lelang sebelumnya tanpa penerapan e-Auction. “Setiap orang dia bisa menawar dari mana saja dan kapan saja tanpa ada yang mempengaruhi, sehingga harga yang dikeluarkannya adalah harga maksimal yang bisa dia bayarkan terhadap barang itu," pungkasnya.

Terkait Pendirian BLU Manajemen Aset, Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Rahayu Puspasari menuturkan dari hasil review DJKN terdapat sejumlah aset sebesar Rp18,6 triliun. Aset tersebut berpotensi untuk diserahkan dan dikelola oleh BLU dan dilakukan secara bertahap. "Dari hasil penjaringan baru terkumpul Rp10,7 triliun. Ini prosesnya akan melalui pentahapan, tidak sekaligus, karena masih di DJKN. Ada tanah dan bangunan," tuturnya.

Dengan adanya konferensi pers yang dibalut dengan bincang santai bersama wartawan ini, diharapkan DJKN dapat lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan wartawan khususnya dengan wartawan yang tergabung dengan FORKEM. (bend/norman/danny-humas)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini