Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Morning Call KPKNL Metro: Dengan Logbook, Hasil Kerja Kita Dihargai
N/a
Kamis, 21 Februari 2013 pukul 07:56:43   |   862 kali

Metro - Pada Senin pagi, 18 Februari 2013, pukul 09.00 WIB di ruang rapat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Metro dilaksanakan acara morning call dengan tema  Panduan Pengisian Buku Produksi Harian sebagai Bahan Pembuatan Analisis Beban Kerja (ABK) serta Internalisasi dan Implementasi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan, sebagai tindak lanjut surat Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-2155/KN.1/2012 tentang Morning Call.

Acara Morning Call dibuka dengan sambutan dari Kepala KPKNL Metro R. Zulfi Meidiansyah. Kepala kantor yang selalu berpenampilan rapi tersebut menekankan pentingnya acara morning call sebagai sarana knowledge sharing dan ajang silaturahmi antara pegawai KPKNL Metro. Untuk ke depannya, acara morning call ini akan rutin dilaksanakan setiap dua minggu sekali untuk menyampaikan current issue dan permasalahan pada masing-masing seksi. Pada kesempatan ini, Subbagian Umum mendapat giliran untuk menjadi narasumber.

Sesi pertama diisi oleh Kepala Subbagian Umum Deny Zulham. Alumni Prodip Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini menyampaikan pentingnya pelaksanaan pengisian buku produksi secara manual sebagai dokumentasi atas pekerjaan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, ia menyampaikan prosedur dan ketentuan pengisian buku produksi secara manual yaitu:

1.         Buku produksi diisi oleh setiap pelaksana setiap hari.

2.     Setiap akhir minggu, buku produksi yang telah diisi tersebut dikumpulkan kepada kepala seksi selaku atasan langsung pegawai.

3.      Pada akhir bulan, setiap kepala seksi dan kepala subbagian umum wajib membuat nota dinas rekap buku produksi yang ditujukan kepada kepala kantor dan ditembuskan kepada kepala subbagian umumsebagai referensi dalam pelaksanaan penilaian kinerja pegawai.

Selanjutnya, berkaitan dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1473/KM.1/2012 tanggal 20 Desember 2012 tentang Uraian Jabatan Pelaksana di Lingkungan Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kasubbag Umum berbadan besar ini menyatakan bahwa setiap pelaksana harus memiliki uraian jabatan yang jelas, sehingga semua pekerjaan pada setiap seksi dapat dibagi habis pada masing-masing pelaksana dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan dimaksud.

Pada sesi kedua, membahas tentang pengisian buku produksi pada Aplikasi Penilaian Kinerja (e-performance). Pada sesi ini, yang menjadi narasumber adalah Zainal Arifin. Pelaksana Subbagian Umum ini mempraktikkan pengisian log book pada aplikasi e-performance. Zainal menghimbau agar setiap logbook yang diisikan pada aplikasi e-performance harus jelas dan mencerminkan volume pekerjaan yang telah diselesaikan, untuk memudahkan atasan langsung dalam memberikan persetujuan.

Pengisian buku produksi hendaknya berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2006 tanggal 20 Desember 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan ABK di Lingkungan Departemen Keuangan. Sebelum tahun 2013, pengisian ABK masih diragukan validitasnya. Pada tahun ini, dengan adanya buku produksi, apa yang telah kita kerjakan dapat direkam dengan baik. Pengisian ABK pun dapat berpedoman pada buku produksi masing-masing pegawai.

Buku produksi harian ternyata memiliki banyak manfaat, selain memudahkan pengisian logbook pada aplikasi e-performance, ternyata dengan mengisi logbook ini hasil kerja kita dapat terdokumentasi dengan baik, sehingga hasil kerja kita tidak hilang dan terlupakan begitu saja. Apalagi dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan, sekarang hasil kerja kita dinilai dan dihargai.

Acara morning call kali ini ditutup dengan kisah inspiratif yang berkaitan dengan profesionalisme, tentang Kisah Wortel, Telur dan Biji Kopi. Dalam kisah tersebut, disampaikan pentingnya kita mencontoh sifat bubuk kopi saat direbus dengan air mendidih, air mendidih diibaratkan tantangan dalam pekerjaan. Ibaratnya, semakin besar tantangan dalam bekerja semakin kita bersikap profesional, semangat, dan mampu menginspirasi orang lain. Seperti bubuk kopi yang semakin lama direbus semakin harum. (Meyga Ikawaty – KPKNL Metro)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini