Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Potensi Taman Nasional Gunung Leuser
N/a
Jum'at, 05 September 2014 pukul 10:10:04   |   3122 kali

Medan – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Sumatera Utara melakukan uji penilaian sumber daya alam (SDA) Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Uji penilaian tersebut dilakukan untuk menilai potensi flora, fauna, manfaat air (hidrologi) bagi masyarakat sekitar dan potensi ekowisata TNGL. Uji penilaian dilakukan di Bukit Lawang (Bohorok) Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

Bukit Lawang yang terkenal sebagai kawasan konservasi orangutan dapat ditempuh selama 3 (tiga) jam perjalanan dari Medan. Potensi wisata yang menjadi daya tariknya antara lain habitat orangutan, panorama yang indah, hutan alam yang asri. Para wisatawan acap kali melakukan trekking, rafting, caving dan kegiatan wisata alam lainnya di wilayah tersebut. Berbagai jenis flora dan fauna yang di antaranya merupakan jenis langka, juga menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Kegiatan yang berlangsung  dari 25 s.d. 29 Agustus 2014 ini diikuti oleh 22 peserta yang berasal dari Kanwil DJKN Sumatera Utara, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan, KPKNL Pematangsiantar, KPKNL Kisaran dan KPKNL Padangsidimpuan. Hadir sebagai narasumber Murtaji dan Edy Saefrudin dari Kantor Pusat DJKN dengan pemandu lapangan dari Balai Besar TNGL Medan.

Kepala Kanwil DJKN Sumatera Utara Hady Purnomo membuka langsung kegiatan uji penilaian SDA tersebut. Hady menyempatkan ikut serta melakukan peninjauan lokasi pelaksanaan uji penilaian SDA. Pada kesempatan tersebut Hady berpesan agar kegiatan uji penilaian SDA ini dimanfaatkan secara baik, dilaksanakan secara optimal dan menghasilkan output/laporan yang bermanfaat.

Peserta dibagi dalam dua kelompok. Kedua kelompok tersebut bertugas untuk melakukan survei, mengumpulkan data serta membuat perhitungan penilaian. Data yang telah dikumpulkan tersebut setelah diolah akan menjadi bahan penyusunan laporan penilaian SDA.

Di hari pertama, Tim didampingi narasumber dan pemandu  melakukan survei flora dan fauna. “Pengamatan Orangutan salah satunya pada saat Feeding time,” jelas salah seorang narasumber. “Jadwal Feeding time pukul 08.30 namun setelah ditunggu hampir 2 jam orangutan tidak kunjung datang,” timpal salah seorang peserta uji penilaian. Menurut pihak Taman Nasional kemungkinan karena saat ini sedang musim buah, sehingga orangutan tidak tertarik dengan “jatah” makanan tersebut.

Pada kesempatan berikutnya Tim melakukan survei manfaat hidrologis. Tim melakukan wawancara door to door  ke penduduk sekitar Taman Nasional. Sedangkan untuk manfaat ekowisata, Tim “berburu” wisatawan dengan berkeliling lokasi wisata untuk mewawancarai setiap wisatawan yang ditemui. Kegiatan tidak hanya berlangsung di siang hari. Pada malam hari seluruh peserta berkumpul untuk melakukan koordinasi dan kompilasi data yang telah dikumpulkan, serta melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada siang harinya.

Di akhir kegiatan, setiap Tim melakukan pemaparan atas hasil yang diperoleh di hadapan seluruh peserta. Kesempatan ini dipergunakan oleh peserta untuk mendiskusikan penilaian manfaat dari hutan tersebut. Acara ditutup oleh Kepala Bidang Penilaian Ari Fitri Mahesa. Pada kesempatan tersebut Ari menyampaikan harapannya agar pengetahuan yang telah diperoleh dari kegiatan tersebut dapat “ditularkan” kepada rekan-rekan sesama penilai sesampainya di Kantor masing-masing.

Penilaian SDA nampaknya cukup melelahkan. Medan yang ditempuh cukup berat. Namun lelahnya perjalanan tersebut terasa sangat menyenangkan, karena banyak yang didapat peserta pada saat pelaksanaan penilaian. Tidak saja ilmu dan pengalaman, tapi juga mengasah kerjasama Tim, kekompakan dan kesabaran serta keikhlasan masing-masing peserta dalam mengemban tugas demi tercapainya tujuan bersama. (Bidang Penilaian Kanwil Sumut)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini