Yogyakarta - Bidang Penilaian Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (DJKN Jateng dan DIY) menggelar rapat koordinasi persiapan pelaksanaan survei Daftar Komponen Penilaian Bangunan (DKPB) tahun 2015 (22/08). Kakanwil DJKN Jateng dan DIY Thaufik berharap DKPB tahun 2015 lebih handal dan akurat sehingga menghasilkan nilai wajar lebih tepat. Tujuan dari rapat adalah menyamakan persepsi seluruh KPKNL mengenai data yang akan diambil saat pelaksanaan survei nanti. Selain itu, rapat koordinasi juga membahas langkah antisipasi potensi permasalahan yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan survei DKPB 2015.

Theo Aloysius Kaparang, Kepala Bidang Penilaian dalam pengarahannya menyampaikan agar pelaksanaan dan hasil survei DKPB tahun 2015 dilaksanakan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam kesempatan tersebut KPKNL menyampaikan persiapan yang telah dilakukan menjelang pelaksanaan survei DKPB tahun 2015. Persiapan survei diawali dengan melihat populasi di daerah/wilayah sekitar dan toko-toko bahan bangunan yang paling banyak mendapatkan permintaan barang/material sebagai target survei. Tim survei juga melakukan modifikasi/perubahan pada form survei untuk mengelompokkan data survey. Tim membuat tren perkembangan harga material bahan bangunan, upah tenaga kerja, dan sewa alat, serta berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik dan Dinas Pekerjaan Umum untuk memperoleh data yang akan dijadikan sebagai sumber data sekunder.

Rapat juga membahas metode survei DKPB yang paling efektif untuk dilaksanakan oleh KPKNL. Metode pelaksanaan survei DKPB turut berperan dalam menentukan efektivitas pelaksanaan survei di lapangan dan keberhasilan perolehan data hasil survei. Diskusi tersebut menghasilkan kesepakatan mengenai jenis, spesifikasi, ukuran, dan merek material/barang yang akan disurvei serta metode yang paling efektif untuk dilaksanakan. Prima Indri Yana, Kepala Seksi Penilaian I menyampaikan bahwa salah satu faktor yang menjadi dasar keandalan dan keakuratan DKPB adalah survei terhadap material bahan bangunan, upah tenaga kerja, dan sewa alat. Diharapkan dengan dilakukannya persiapan tersebut tersebut, perbedaan harga hasil survei yang mungkin saja terjadi dapat diminimalisir.(Penulis : Prima ; Foto : Mustikhan/Wahyu)