Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
DJKN Bangun Network pada Konggres AVA di Brunei Darussalam
N/a
Selasa, 10 Juli 2012 pukul 17:59:19   |   849 kali

Brunei Darussalam – Memiliki jumlah penilai sebanyak 1.246 orang merupakan sebuah kebanggaan sekaligus tanggung jawab yang besar bagi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk selalu meningkatkan kapasitas profesi penilai internalnya. Tanggung jawab tersebut diwujudkan DJKN dengan ikut serta sebagai delegasi Indonesia dalam  17th Asean Valuers Association (AVA) Congress and Seminar pada 2-5 Juli 2012 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Langgeng Subur dan anggota delegasi lainya berasal dari Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) serta akademisi. Kongres Penilai dalam lingkup ASEAN ini merupakan pertemuan dua tahunan sebagai ajang berbagi pengalaman di antara profesional penilai di negara-negara ASEAN. Keikutsertaan DJKN pada kongres ini juga merupakan kali ketiga setelah Kongres AVA ke-15 di Denpasar, Bali pada tahun 2008 dan Kongres AVA ke-16 di Bangkok, Thailand pada tahun 2010.

Dalam Kongres AVA ke-17 ini, selain diadakan pertemuan AVA Council yang membahas arah perkembangan dan rencana kerja AVA ke depan, juga diadakan presentasi pengalaman dan kajian profesi penilai. Selain dari negara anggota ASEAN, presentasi juga disampaikan oleh negara non ASEAN yang bertindak sebagai observer, seperti dari Republik Rakyat China (RRC), Australia, Hongkong dan Uni Emirat Arab (UEA). Tema-tema yang disampaikan dalam presentasi tersebut antara lain, IFRS and its Implication on Valuation With Particular Regard to Biological Assets and Fair Value Measurement, Strata Title: The Concept, The Framework, The Law and Application, Business Valuation: Including Intangibles and Plant and Machinery dan Innovation in Valuation Approaches and Methodologies–Including the Effect of Green Technology. Selain itu, juga dibahas mengenai Valuation Standards – Looking at IVSC as well as Various National Standards and Proposed ASEAN Valuation Standards dan Proposed ASEAN Valuation Standards – What need to Consider.

Kongres ASEAN Valuers Association, pada dasarnya bukan hanya sebagai ajang mencari tambahan pengetahuan teknis penilaian, namun lebih dari itu event ini merupakan ajang untuk memperkuat network di lingkup profesi penilai. Sejalan dengan misi tersebut, delegasi DJKN pada konggres ini, yaitu Umbang Winarsa (Kasubdit Peningkatan Kualitas Penilai Pemerintah Direktorat Penilaian) dan Odi Renaldi (Kasi Standardisasi Penilaian Properti Khusus) secara aktif membangun network dan berdiskusi dengan delegasi dari negara lain.

Diskusi dilakukan secara informal di sela-sela acara kongres, antara lain dilakukan dengan Vietnam, UEA, Malaysia dan Thailand. Vietnam yang saat ini sedang menyusun standar penilaian, diwakili oleh anggota delegasinya dari Department Price Control, Ministry of Finance Vietnam, Ms Lan Anh Duong, secara khusus meminta masukan kepada DJKN mengenai standar penilaian intangibles assets. Delegasi UEA, Mohamad Khodr Al Dah (Appraisal Manager–Land Department, Government of Dubai) dengan DJKN mendiskusikan mengenai penanganan kredit bermasalah sebagai akibat property crash di Dubai termasuk penetapan nilai likuidasi atas jaminan-jaminan yang akan dilelang.

    

Selain itu, Anggota delegasi Thailand, Dr. Soporn Pornchokchai (Director of Thailand Real Estate Business School) menyatakan keinginannya untuk melakukan riset pasar properti di  Indonesia. Sebagai informasi, pada tahun 2008, Dr.Soporn pernah bekerja sama dengan MAPPI untuk melakukan riset pasar properti di Jabotabek. Anggota delegasi Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Sr Nor Rosly Hanif (Dean of Faculty of Built Environment–University Malaya) meminta masukan mengenai pengaturan kantor lelang swasta di Indonesia dan menyatakan keinginan untuk mengadakan studi banding terkait hal tersebut.

Di akhir kongres ditetapkan agenda AVA berikutnya yaitu Pre Congress Meeting di Singapore pada tahun 2013 dan 18th AVA Congress di Hanoi, Vietnam tahun 2014. Sejalan dengan itu terjadi peralihan kepemimpinan (AVA President) dari Brunei Darussalam ke Vietnam. Nhìn thấy bạn ở Hà Ná»™i! (Sampai Jumpa di Hanoi!). (Odi Renaldi-Dit Penilaian)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini