Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Ambon Kembali Berduka
N/a
Rabu, 08 Agustus 2012 pukul 14:40:55   |   550 kali

Ambon - Siang itu udara sangat menusuk tulang, matahari tidak pernah memperlihatkan wujudnya selama hampir seminggu, langit tampak gelap gulita, hujan jatuh ke bumi seolah-olah tiada ampun. Entah bagaimana itu bisa terjadi, tidak seperti siklus hujan biasanya. Rabu, 1 Agustus 2012 pukul 12.30 WIT merupakan hari yang takkan pernah terlupakan oleh masyarakat Ambon. Sebuah peristiwa yang selama ini belum pernah terjadi. Setelah diguyur hujan selama empat hari tiga malam terus-menerus dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, akhirnya apa yang dikhawatirkan masyarakat Ambon benar – benar terjadi. Namun, tidak pernah terpikirkan akan terjadi sedahsyat itu. Banjir bandang datang secara tiba-tiba, menerjang, meluluhlantakkan apa yang dilaluinya, menggenangi hampir 70% kota Ambon. Lumpur, batu, kayu gelondongan, dan berbagai macam material ikut terbawa bersama air bah yang datang tiba–tiba.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, secara sporadis bencana longsor juga terjadi di mana–mana bahkan sampai memutuskan beberapa jalur utama. Kota Ambon mendadak lumpuh total, ketinggian air di pusat kota dan sekitarnya  ada yang mencapai lebih dari 3 meter. Akibatnya, sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas dikawasan itu terjebak kemacetan dan tidak sedikit yang terseret oleh air.  Tercatat 10 orang meninggal dunia, 7.203 rumah terendam banjir, 6.179 jiwa (1.752 Kepala Keluarga) berada di pengungsian yang tersebar di 18 lokasi. Sebanyak 236 unit rumah rusak berat, 238 rumah rusak sedang, dan 1.569 rumah rusak ringan serta 126 unit rumah terancam longsor. Puluhan infrastruktur dan bangunan umum rusak berat.  Ternak  sapi  pun sampai terbawa oleh derasnya air sampai ke laut.

Dari data tersebut, keluarga besar Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN) ikut pula menjadi korban. Tercatat empat pegawai yang rumahnya ikut menjadi korban banjir dengan rincian dua rumah pegawai tergenang air setinggi satu sampai satu setengah meter, satu bangunan dapur milik karyawan hilang entah ke mana diterjang air bah. Demikian pula rumah Kepala Kanwil Samarinda Soleman Mantayborbir ikut tergenang air setinggi hampir tiga meter.

    

Sebagai wujud empati dari segenap pimpinan dan pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Ambon kepada para pegawai yang terkena musibah dipimpin langsung oleh Kepala Kantor dan disertai beberapa perwakilan dari karyawan KPKNL, bahu membahu mengadakan kerja bakti membantu membersihkan rumah pegawai yang menjadi korban banjir  pada 6 Agustus 2012.

Sampai saat berita ini  ditulis,  warga masih banyak yang tinggal di pengungsian, baik di tenda-tenda darurat, gedung-gedung sekolah, maupun rumah ibadah. Sementara itu, cuaca di Ambon juga belum benar-benar bersahabat karena hujan masih saja turun walaupun intensitasnya sudah sangat jauh berkurang. Namun, tetap saja menyimpan kekhawatiran tersendiri akan terulangnya bencana seperti kemarin.

Hanya satu keinginan kami ketika membuka mata esok pagi, kiranya matahari bisa terbit di kota Ambon, begitu  kata hati masyarakat Ambon mengingat sampai sekarang matahari masih enggan menampakkan sinarnya.

 Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini, dan masih ada yang berkuasa di atas sana. Jangan hanya sibuk dengan permusuhan. Jangan terlena dengan pertikaian. Mari bergandeng tangan, satukan hati, satukan jiwa. Semoga duka masyarakat Ambon segera berlalu. Ada baiknya sejenak kita ingat kembali nukilan bait-bait lagu dari Ebiet GAD yang berjudul “BERITA KEPADA KAWAN”. (Slamet Sudriman-KPKNL Ambon)

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa

Atau

alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini