Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Siap dan Sigap menghadapi kebakaran
N/a
Rabu, 14 Mei 2014 pukul 18:10:52   |   2068 kali

Pekalongan – Horreee…… prok…prok….prok….riuhnya tepuk tangan para pegawai KPKNL Pekalongan menyaksikan keberhasilan Kepala KPKNL Pekalongan, Risang Hanung Hascarya memadamkan api dengan  karung basah. Keberanian Risang ini menyemangati seluruh pegawai KPKNL Pekalongan untuk mencoba memadamkan api dalam acara simulasi menghadapi kebakaran yang dilaksanakan pada Rabu, 14 Mei 2014. Acara ini memanfaatkan 10 tabung pemadam KPKNL Pekalongan yang akan berakhir masa berlakuknya pada Mei 2014. KPKNL Pekalongan bekerja sama dengan  Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekalongan dalam menyelenggarakan acara ini.

Dimulai  pukul 08.30 WIB seluruh pegawai berkumpul diaula KPKNL mendengarkan paparan petugas pemadam kebakaran kota Pekalongan Suwardai. Pantang pulang sebelum padam, Suwardai mengawali paparannya. Penting untuk diketahui oleh kita semua tentang  langkah-langkah awal dalam menghadapi kebakaran, yaitu : a). membuka pintu dan jendela untuk mengalirkan udara panas; b). apabila memungkinkan, padamkan sumber api dengan alat pemadam kebakaran api ringan; c). selamatkan dokumen penting; dan d). evakuasi diri dan anggota keluarga, dimulai dari balita terlebih dahulu.

Sebagai media pemadam api pegawai dapat menggunakan: a). Media cair, terdiri : air, busa, halon free; b). Media padat, terdiri dari : pasir, karung basah, tepung kimia; c). Media gas, terdiri dari karbon dioksida (CO2), Fm 200, AF 11 dan Nitrogen. Para pegawai cukup serius menyimak penjelasan ini dan beberapa pegawai mengajukan beberapa pertanyaan.:

Beberapa pertanyaan tersebut adalah bagaimana cara mengevakuasi yang benar? Suwardai menjelaskan, jika pada saat kebakaran jangan berlari kekamar mandi karena penyebab utama kematian saat kebakaran justru karena tidak mampu bernafas akibat kekurangan oksigen dank arena tertimpa reruntuhan rumah yang terbakar. Suwardi menyarankan untuk segera berlari keluar rumah.

Pertanyaan lain adalah  di mana letak alat lokasi alat pemadam kebakaran yang tepat? Narasumber menjawab, alat pemadam kebakaran sebaiknya ditempat yang mudah terjangkau dan mudah terlihat, umumnya didalam kotak kaca sehingga aman dan mudah diambil saat diperlukan.

Pertanyaan selanjutnya, pada saat kebakaran perlukah mematikan sekering listrik? Narasumber menjawab, apabila akan menggunakan air dalam pemadaman maka perlu mematikan aliran listrik terlebih dahulu, tetapi bila menggunakan pemadam powder atau gas, tidak perlu karena tidak menghantarkan arus listrik. Pada kesempatan ini, Suwardai juga memperagakan cara membawa tabung gas yang benar menuju lokasi api/kebakaran.

Usai paparan dari petugas pemadam kebakaran, pegawai KPKNL melanjutkan dengan praktek secara langsung cara memadamkan kebakaran di halaman KPKNL Pekalongan. Simulasi dimulai dengan memadamkan kebakaran secara manual yaitu dengan media karung basah. Awalnya para pegawai dihinggapi rasa takut dengan kobaran api yang semakin membesar, tetapi setelah Kepala KPKNL Risang mempraktekan secara langsung , akhirnya seluruh pegawai mempunyai keberanian dan bergantian memadamkan kobaran api dalam tong yang sudah disediakan.

Berikutnya, dilanjutkan dengan simulasi pemadaman menggunakan alat pemadam api ringan/APAR (tabung pemadam). Para pegawai melaksanakan praktek langsung secara bergantian, menjadikan acara menjadi seru, tak merasakan terik matahari yang semakin menyengat  dan kepulan asap yang menutupi halaman KPKNL Pekalongan. Dengan simulasi pemadaman kebakaran ini diharapkan kesiapan dan kesigapan para pegawai KPKNL Pekalongan untuk segera bertindak jika terjadi kebakaran di kantor atau di rumah masing-masing. (Teks: Eny Susanti,; Foto: Ari Setiawan).

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini