Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Kemampuan Jurnalistik Akan Semakin Penting dan Strategis
N/a
Selasa, 06 Mei 2014 pukul 14:47:13   |   2822 kali

Bandung – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Barat Sapto Mintarto menyampaikan kemampuan jurnalistik saat ini akan semakin penting dan strategis. Kemampuan menulis digunakan untuk mempublikasikan, menginformasikan kebijakan serta mengcounter berita-berita negatif mengenai DJKN. “Kemampuan jurnalistik ini, menuntut profesionalisme SDM (sumber daya manusia-red) sehingga fungsi kehumasan menjadi efektif serta kinerja organisasi dapat terinformasikan dengan baik,” tuturnya saat membuka Workshop Jurnalistik dan Fotorafi  pada (5/5) di Bandung. 

Untuk itu, Sapto Mintarto mendukung para pegawai DJKN diberikan pelatihan cara membangun branding institusi, teknik reportase, penulisan berita, feature, fotografi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia jurnalistik dan fotografi. Dengan workshop ini, ia berharap peserta dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM dalam bidang jurnalistik dan fotografi sehingga dapat mendukung kegiatan kehumasan DJKN.

Di tempat yang sama, Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat DJKN Erris Eka Sundari menyampaikan hal-hal yang menjadi current issue di DJKN. Ia menegaskan kembali bahwa DJKN harus goes to public di tahun 2014. Hal ini merupakan salah satu stratetgi DJKN untuk lebih mengenalkan brand DJKN di masyarakat. “Strategi ini antara lain, talk show di media televisi, DJKN goes to campus, visit DJKN, iklan serta publikasi melalui sosial media,” tegas wanita yang murah senyum ini.

Selain itu, Erris juga menuturkan saat ini DJKN terus melakukan penguatan identitas baik melalui mars maupun maskot DJKN. Terkait hot issue yang berkembang mengenai DJKN, saat ini pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sebagai pengganti PP Nomor 6 Tahun 2006. “Terbitnya PP ini tentu sangat ditunggu-tunggu karena peraturan ini merupakan salah satu rohnya DJKN,“ urainya.

Lebih lanjut, ibu tiga orang putra ini menjelaskan deregulasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendorong investasi dalam percepatan penyediaan infrastruktur, penyederhanaan birokrasi dalam rangka implementasi good governance di bidang pengelolaan BMN/D, dan penguatan dasar hukum pengelolaan aset berupa kekayaan negara tertentu.

Fotografer profesional Robinsar VDN menyampaikan materi secara detail tentang teknik fotografi. “Seni fotografi pada dasanya adalah melihat dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar agar terekam lebih indah,” jelasnya. Pria yang akrab dipanggil Opak ini menjelaskan secara terinci mengenai mode kamera, macam-macam lensa, metering, serta teknik memotret. Dalam uraiannya, ia mengajak paserta langsung mempraktikkan teori yang disampaikan kemudian mempresentasikannya. Selain itu, materi mengenai pencahayaan dan komposisi disampaikannya secara jelas dan lengkap.   

Narasumber lainnya, Produser Eksekutif Kompas TV Bernada Triwara Rurit menjelaskan mengenai teknik-teknik dalam penulisan berita. Ia mengatakan komponen penting yang perlu diperhatikan dalam menulis berita yakni judul, angle, dan lead berita. “Membuat judul harus pendek. Upayakan maksimal hanya terdiri dari empat kata,” jelas Rurit.

Selain itu, lanjutnya, upayakan membuat judul menggunakan kalimat aktif.  Mantan wartawan Tempo ini mengatakan angel berita merupakan sudut pandang dari sebuah peristiwa. Sebuah peristiwa yang sama akan ditulis dengan cara yang berbeda-beda oleh setiap wartawan/penulis. “Angel itu tergantung sudut pandang dari mana penulis melihatnya,” ujarnya.

Terkait lead berita, Rurit menegaskan bahwa lead merupakan kalimat pembuka atau kepala berita. Lead berita harus merupakan kalimat terbaik dari seluruh kalimat yang ada dalam sebuah naskah berita. Namun, hal yang penting dan harus dipenuhi dalam lead berita yaitu konsep 5W1H. 5W1H merupakan singkatan dari what, who, when, where, why, dan how. “Info terpenting yang ingin disampaikan penulis harus disampaikan di sini,” jelasnya.

Salah satu peserta dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Biak Yefta Kemesrar mengapresiasi kegiatan ini karena sangat membantu tugas-tugasnya sehari-hari sebagai Kepala Seksi Hukum dan Informasi. Dengan workshop ini, ia berharap para pegawai khususnya di wilayah timur Indonesia dapat lebih berkontribusi dalam menulis baik di website maupuni Media Kekayaan Negara. 

Sampai berita ini ditulis acara masih berlangsung. Workshop ini akan akan berlangsung hingga 7 Mei 2014. Di hari akhir workshop, peserta akan melakukan praktik menulis berita dan fotografi langsung ke lapangan. (Pondra/Bend/Danny-Humas)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini