Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Fungsi Penilai Sangat Penting dalam Pengelolaan Aset
N/a
Selasa, 15 April 2014 pukul 09:02:15   |   3510 kali

Jakarta – Dalam pengelolaan aset, fungsi seorang penilai sangatlah penting. Oleh karena itu, seorang penilai tidak boleh bekerja biasa-biasa saja dan setengah hati, namun harus bekerja secara berintegritas dan sepenuh hati. Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto saat memberikan arahan dalam Training of Trainers di Bidang Penilaian pada 14 April 2014 di Jakarta.

“Pastikan kita punya SDM yang yang mumpuni, bagus, dan qualified. Ini merupakan kebutuhan wajib bukan sunah,” tegasnya di hadapan peserta. TOT ini dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Dodi Iskandar, Plh. Direktur Penilaian Chalimah Pujiastuti, Kepala Bagian Kepegawaian Tatang Maulana, dan pejabat eselon III Direktorat Penilaian serta diikuti oleh para kabid penilaian, kepala seksi penilaian serta penilai yang memiliki nilai yang baik dalam quality assurance penilai.

Hadiyanto mengatakan bahwa event ini jangan diartikan sebagai rutinitas saja, namun harus dijadikan event yang menghasilkan output yang maksimal. Ia juga menyampaikan tiga pilar pelayanan penilaian yang harus diketahui dan dijalankan oleh penilai. Pertama, standar penilaian yang applicable. Benchmark to best practices, dan best practises itu harus aplicable di Indonesia,” ungkapnya.

Pilar kedua, lanjutnya, database yang andal dan reliable. Database jangan sampai statis, namun harus dinamis. Penilai harus selau update karena kalau penilaian yang dilakukan salah ada risiko hukum yang haruis dihadapi. Ketiga, yaitu penilai yang profesional. Penilai harus mampu memberikan kemampuan terbaiknya dalam fungsi penilaian.

“Belajar itu dari mana saja. Jangan cepat puas pada apa yang ada karena profesional itu akan di dapat dari capacity buliding dan pengalaman,” tutur Hadiyanto. Terakhir, ia berharap agar para kabid penilaian menyusun program  pembinaan dan peningkatan kualitas bagi penilai di wilayahnya masing-masing dengan hasil yang terukur sebagai upaya percepatan peningkatan kompetensi dan melakukan transfer knowledge ke penilai di jarjarannya agar penilai mempunyai kemampuan yang berkompeten di bidangnya.

Sebelumnya, Sekretaris DJKN Dodi Iskandar menyampaikan tujuan diadakan TOT ini yaitu memastikan seluruh penilai DJKN memiliki tingkat kompetensi yang tinggi dan menghasilkan laporan penilaian yang akurat dan dapat diandalkan. Ia menegaskan bahwa memiliki penilai yang profesional merupakan satu dari tiga pilar pelayanan penilaian disamping adanya standar penilaian dan database penilaian yang andal dan reliable. “Rapuhnya salah satu pilar tersebut akan menyebabkan keseluruhan bangunan penilaian menjadi rapuh secara keseluruhan, “ungkapnya.

Lebih lanjut, Dodi berharap agar penilai tidak berpuas diri dan harus berupaya secara terus-menerus melakukan pengembangan kompetensi, sebagaimana suatu profesi seharusnya. Continuous Professional Development (CPD) seharusnya menjadi suatu kewajiban dalam suatu profesi yang ilmunya terus berkembang seiring perkembangan teknologi dan transaksi ekonomi saat ini.

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan TOT  ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen tersebut. Para penilai yang memiliki tingkat kompetensi yang baik agar berperan aktif dengan turut memberikan pelatihan kepada penilai-penilai lain. “Jangan takut untuk membagi ilmu, karena percayalah, ilmu anda tidak akan berkurang malah akan bertambah jika anda membaginya,” pungkasnya.

Salah satu peserta dari Kanwil DJKN Banten Risma Br. Sinaga mengungkapkan bahwa TOT ini sangat berguna dan membantu para penilai dalam mengupdate dan merefresh pengetahuan khusunya tentang penilaian. Ia berharap agar acara seperti ini dapat dilakukan secara rutin.

Sampai berita ini ditulis, acara masih berlangsung. Dalam TOT yang berlangsung pada 14-15 April 2014 ini, akan disampaikan materi mengenai pedoman kegiatan pembinaan dan peningkatan kualitas penilai DJKN, konsep dasar penilaian, pendekatan kalkulasi biaya, pendekatan pendapatan, pendekatan perbandingan harga pasar, dan penilaian alat navigasi perhubungan udara. Selain itu, peserta TOT juga akan diajarkan Powerful Presentation Skill yakni bagaimana memberikan dan membuat presentasi yang menarik oleh narasumber dari MarkPlus&Co. (Yudi/Bend-Humas)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini