Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Mengkonversi Batu Sandungan Menjadi Batu Pijakan Melalui Penyusunan Profil Risiko
N/a
Kamis, 13 Februari 2014 pukul 18:43:35   |   645 kali

Aceh - Sebagai tindak lanjut atas penandatanganan Kontrak Kinerja Kemenkeu Two pada 21 Januari 2014 yang lalu, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dalam penyusunan profil risiko semester I tahun 2014. FGD profil risiko semester I tahun 2014 dilaksanakan tanggal 11 Februari 2014, bertempat di ruang rapat Kanwil DJKN Aceh dan dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil DJKN Aceh Joko Prihanto. “Penyusunan profil risiko ini sangat penting guna memetakan batu sandungan dalam pencapaian tujuan yang telah dituangkan dalam IKU (Indikator Kinerja Utama-red), sehingga saya berharap para kepala bidang dan kepala bagian selaku koordinator risiko dan para kepala seksi selaku administrator risiko dapat memberikan kontribusinya dalam FGD ini,” ujar Joko Prihanto dalam pembukaan acara dan diikuti oleh Kepala Bidang KIHI Acep Hadinata yang memandu FGD tersebut.

“Penyusunan profil risiko merupakan amanat dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 191 Tahun 2008 yang dilakukan dengan identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko dan penyusunan penanganan risiko. Untuk itu, para koordinator dan administrator risiko diharapkan dapat mengidentifikasi dan memberikan masukan dalam diskusi ini," kata Acep Hadinata mengawali diskusi dengan didampingi staf Bidang KIHI, Budi Hardiansyah dan Dedy Widia Hananto. Penyusunan profil risiko dalam FGD tersebut berlangsung sangat dinamis, dimana para koordinator dan administrator mengidentifikasi dan menganalisis risiko masing-masing serta saling memberikan masukan satu dengan lainnya yang selama acara dipantau langsung oleh Joko Prihanto, sehingga diperoleh 17 risiko yang telah diidentifikasi dan dianalisis serta disepakati rencana penanganannya.

Pada akhir sesi, Acep Hadinata menyampaikan profil risiko semester I tahun 2014 Kanwil DJKN Aceh kepada Joko Prihanto selaku pemilik risiko untuk selanjutnya ditetapkan. “Inilah profil risiko Kanwil DJKN Aceh yang kita anggap sebagai potensi kendala dalam pencapaian IKU dan telah kita sepakati bersama dalam diskusi ini, mohon petunjuk dan arahan Bapak selanjutnya,” ucap pria alumni ALAF 2013 di QUT Australia ini.

Selanjutnya Joko Prihanto menyetujui profil risiko yang telah disepakati dalam FGD tersebut dan meminta kepada seluruh bidang dan bagian agar dapat menjalankan penanganan risiko yang telah disepakati, agar level risiko yang telah dianalisis bersama dapat diturunkan sesuai dengan risiko residual yang diharapkan. “Semua bidang dan bagian segera laksanakan mitigasi risiko atas seluruh risiko yang telah disepakati, jangan menunda pekerjaan yang ada, karena menunda pekerjaan akan berdampak buruk/tidak baik bagi pencapaian tujuan organisasi, serta kepada bidang KIHI agar selalu memantau pelaksanaan mitigasi risikonya, sehingga batu sandungan tadi bisa menjadi batu pijakan yang akhirnya membuat seluruh IKU Kanwil DJKN Aceh menjadi hijau,” pinta Joko Prihanto sekaligus menutup FGD profil risiko semester I tahun 2014. (Narasi: Budi Hardiansyah/edited/putra, Foto: Dedy Widia Hananto)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini