Medan – Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) didampingi Sekretaris Jenderal Kekayaan Negara (Sesditjen) melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara (Kanwil DJKN Sumut) pada Selasa 11 Februari 2014 di Gedung Keuangan Negara, Medan. Sehari sebelumnya (10/2) Dirjen KN bersama staf menghadiri Rapat Koordinasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia di Propinsi Sumatera Utara yang dipimpin langsung Menteri Keuangan Chatib Basri dengan peserta seluruh kepala kanwil dan kepala kantor pelayanan di wilayah kerja Sumatera Utara.

Dalam sambutannya, Chatib mengatakan constraint itu selalu ada, solusinya adalah menghilangkan constraint atau kendala tersebut. Namun jika kendala itu sulit dihilangkan maka harus ada langkah-langkah dalam jangka pendek yang pragmatis, di mana penggunaan sumber daya dilaksanakan dengan efektifitas dan efisiensi yang maksimum. “Jadi apa yang dapat kita lakukan dengan maksimal at the given constraint”, tantang Chatib.

Terkait dengan pemaparan Hady Purnomo, Kepala Kanwil DJKN Sumut, Menteri Keuangan memberikan apresiasi tentang capaian kinerjanya. “Kalau performance DJKN (Kanwil DJKN Medan – red) sudah luar biasa seperti ini jangan lagi dilakukan benchmark dengan ukuran Medan, harus dilakukan benchmark dengan kantor sejenis di luar Indonesia. Dengan begitu maka prestasi dan targetnya semakin lama semakin tinggi”, demikian ujar Chatib.

Dalam hal transformasi kelembagaan untuk DJKN, Menteri Keuangan mengatakan penguasa properti paling besar adalah kementerian keuangan karena asetnya ada di mana-mana. DJKN dalam melihat tantangan ini harus dengan kacamata yang sangat modern sebagai pengelola aset negara. Hal ini perlu diantisipasi dari saat ini, untuk itulah Kementerian Keuangan mulai mengadakan Transformasi Kelembagaan. “Implikasinya kita harus membuat Kementerian Keuangan untuk negara besar, sistemnya  harus menggunakan sistem yang sangat modern”, demikian pesan Chatib mengakhiri sambutannya.

Kunjungan Dirjen KN ke Kanwil DJKN Sumut pada esok harinya (11/2) disambut dengan meriah oleh seluruh pegawai Kanwil DJKN Sumut dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan. Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke KPKNL Medan didampingi kepala KPKNL Medan Marlais Simanjuntak, Dirjen KN secara santai berdiskusi dengan pegawai KPKNL Medan mulai dari petugas front office hingga pegawai yang sedang membuat laporan pada Seksi Hukum dan Informasi. “Ruangan kerja kalian rapih dan bersih, saya sangat senang di sini”, demikian komentar Hadiyanto. Selanjutnya rombongan mengunjungi Kanwil DJKN Sumut yang langsung disambut oleh tarian dan pantun khas tanah batak. Dalam kesempatan tersebut Dirjen KN dan Sesditjen KN menerima kain ulos yang secara simbolis melambangkan penghargaan pegawai Kanwil DJKN Sumut dan KPKNL Medan atas kunjungan dari Dirjen KN.

Kepala Kanwil DJKN Sumut Hady Purnomo dalam sambutannya menyampaikan profil, capaian kinerja dalam hal sertifikasi BMN, Utilisasi BMN, Sensus BMN, Penyelesaian temuan BPK, pengurusan BKPN, Penyelelesaian Perkara, dan capaian di Bagian Umum. Selain itu, disampaikan juga target-target dan program kerja Kanwil DJKN Sumut untuk tahun 2014. Dirjen KN dalam sambutannya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada  jajaran Kanwil DJKN SUMUT yang begitu hangat dan antusias dalam menyambut rombongan, “Spontanitas dan ketulusan dalam penyambutan seperti ini tidak dapat dibuat-buat dan membuat kami sangat senang. Sejak saya berkunjung ke Inalum (PT Indonesia Asahan Aluminium – Red), I realy love Sumatera Utara, Indonesia memang benar-benar luar biasa” pungkas Hadiyanto. Dalam hal PT Inalum, Dirjen KN menjabarkan bahwa proses pengalihan Inalum ke Indonesia adalah pencapaian luar biasa dari pemerintah Indonesia jadi Kanwil DJKN Sumut harus ikut menjaganya.

Dirjen KN juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian kinerja Kanwil Sumut yang tentu bisa dicapai karena kantor ini satu tim, satu spirit dan satu goal sehingga capaian bisa baik. Hal yang dapat diperbaiki salah satunya adalah fungsi kehumasan, di mana beberapa kegiatan DJKN yang sebetulkan layak untuk diketahui publik perlu dilakukan siaran pers atau disebarluaskan ke media cetak, elektronis atau online dengan demikian masyarakat teredukasi dengan pemberitaan yang akurat tentang DJKN. Selain itu mengutip sambutan Menteri Keuangan sehari sebelumnya, Hadiyanto menyampaikan bahwa capaian kinerja yang sudah bagus, benchmark harus berubah. Bukan lokal lagi tetapi internasional jadi Good is not good when better is expected, good is not enough when better is expected, dan room of improvement selalu ada di organisasi apapun.

Pada tahun 2025 mendatang Kementerian Keuangan dituntut untuk menjadi organisasi yang modern. Tranformasi Kelembagaan dilakukan kementerian keuangan karena pengelolaan keuangan yang efektif adalah kunci dalam menyokong pembangunan nasional. DJKN bertransformasi didukung dengan 4 change stories yang menunjukkan betapa pentingnya DJKN di pemerintahan Indonesia, pertama DJKN mengemban fungsi strategis yang secara konstitusional dalam pengelolaan kekayaan negara yang didasari Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945. Kedua,  DJKN menjadi aktor penting dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. Ketiga, DJKN berkontribusi kepada negara dengan memantau kinerja Badan Umum Milik Negara (dengan early warning system), penghasil Pendapatan Negara Bukan Pajak serta pengelola Special Mission dan Keempat DJKN adalah organisasi yang dinamis dan Emerging Organization.

Kegagalan Transformasi Kelembagaan 34% gagal karena tidak didukung oleh komitmen oleh para pimpinan puncak, kemudian 34% kegagalan disebabkan oleh para front liner yang tidak komitmen, 16% karena tidak ada kekuatan politis dan 16% terakhir karena kekurangan infrastruktur. “Kita saat ini sedang mengadakan perubahan transformasi kelembagaan dengan antusias, change with enthusiasm. Karena tanpa antusiasisme maka apa saja yang kita kerjakan tidak akan maksimal”, demikian pesan Dirjen KN mengakhiri sambutannya. Kunjungan kerja Dirjen KN diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah. (Tim Humas)