Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Dirjen KN dalam Talkshow Economic Challenges
N/a
Selasa, 24 Desember 2013 pukul 17:51:13   |   1470 kali

Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiayanto pada Senin malam 23 Desember 2013 mengikuti rekaman acara Economic Challenges di Studio 2 MetroTV di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, acara talkshow dengan rating yang cukup tinggi membahas tentang situasi dan current issue ekonomi Indonesia. Pada edisi tersebut, Economic Challenges mengambil topik Pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Edisi yang rencananya akan ditayangkan pada 30 Desember 2013 pukul 21.00 WIB di MetroTV dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kementerian Keuangan Hadiyanto, Direktur Jenderal Kerja Sama Industri Internasional (Dirjen KII) Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana Wirakusumah dengan pembawa acara Suryopratomo.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, didirikan di Jakarta. PT Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium selain membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Provinsi Sumatera Utara. Tepat 19 Desember 2013 kepemilikan Inalum beralih sepenuhnya ke Republik Indonesia dengan pembayaran sebesar 556,7 juta Dollar Amerika.

Menjawab pertanyaan apakah keuntungan yang bisa dirasakan rakyat Indonesia dengan pengalihan kepemilikan Inalum, Dahlan Iskan menjawab, “Hal yang nyata-nyata langsung hari itu juga dinikmati adalah bisa menyumbangkan listrik untuk Sumatera Utara sebesar 100 MegaWatt, yang kedua kebutuhan aluminium dalam negeri bisa lebih terjamin karena bisa disuplai dari Inalum”. Hadiyanto sebagai Dirjen KN menjabarkan Negara Indonesia mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dari kompensasi yang dibayar, kas pada Inalum sendiri terdapat dana sekitar 400 juta Dollar Amerika ditambah dengan inventori yang cukup besar. “Total nilai aset Inalum sendiri lebih dari 1 Milyar Dollar Amerika”, pungkas Hadiyanto. Dalam hal manajemen perusahaan Agus Tjahjana mengatakan sekarang PT Inalum berada dalam penguasaan Kementerian BUMN.

Berkaitan tentang status kepemilikan, Dirjen KN menyatakan saat ini PT Inalum menjadi 100 persen BUMN milik negara dan secara akunting adalah aset negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Salah satu fungsi dari Kementerian Keauangan adalah melakukan investasi, kita yakin ke depan Inalum bisa memberikan keuntungan deviden dan peningkatan pembayaran pajak serta multiplier effect di berbagai sektor”, tambah Hadiyanto. Sebagai penutup Dahlan Iskan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Dirjen KN dan Dirjen KII yang telah bekerja keras dalam pengambilalihan PT Inalum. (humas)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini