Pekanbaru - Pertengahan bulan September lalu, lelang penghapusan BMN pada Kanwil Pajak Riau dan Kepri menjadi momen yang cukup bersejarah. Bagaimana tidak, aset yang telah tidak produktif karena rusak berat mampu menghasilkan penerimaan bukan pajak dari lelang dengan kenaikan yang cukup fantastis. Sebanyak 14 unit  kendaraan dinas berupa mobil dan motor yang sudah berumur di atas 10 tahun dengan kondisi rusak berat dan telah mendapatkan persetujuan untuk dihapuskan dengan total limit Rp105.041.000,00 terjual dengan harga Rp398.927.099,00 atau dengan kenaikan sebesar 272%.

Upaya Pejabat Lelang untuk membentuk daya saing yang dinamis di antara para peserta lelang, sepertinya membuahkan hasil yang memuaskan. Peserta lelang yang cukup membludak dan antusias, dimanfaatkan dengan baik dengan penjelasan yang memberikan kepercayaan kepada peserta lelang. Dijelaskan bahwa pembelian melalui lelang merupakan alternatif yang cukup transparan dan berdaya saing sehat. Akhirnya, keputusan mereka cukup setara dengan apa yang mereka dapatkan.

Menyelenggarakan lelang penghapusan Barang Milik Negara dimana penjualnya adalah Kementerian Keuangan sendiri, seringkali menjadi tantangan tersendiri. Hal ini menantang mengingat Kementerian Keuangan sebagai suatu lembaga yang telah mendeklarasikan Reformasi Birokrasi, menjadi sorotan tersendiri di mata masyarakat luas.

Pelelangan BMN adalah tahap terakhir proses penghapusan. Proses ini akan menjadi catatan penting bahwa proses penghapusan BMN tersebut telah berjalan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.

Keikutsertaan masyarakat yang cukup antusias, mencerminkan adanya kepercayaan masyarakat  bahwa Kementerian Keuangan dapat memberikan yang terbaik untuk mereka. Lelang yang diakhiri penetapan pembeli dengan harga yang tinggi, menjadi sumbangsih untuk nama baik Kementerian Keuangan.

Teks: Iwan Darma Setiawan/Kasi Pelayanan lelang KPKNL Pekanbaru. R