Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Habiskan Saja Gajimu
N/a
Rabu, 25 September 2013 pukul 13:37:30   |   1784 kali

Jakarta - Mengelola gaji bagi sebagian orang bukanlah perkara mudah. Kebanyakan orang akan berusaha menyisakan gaji di akhir bulan untuk ditabung. Menurut pandangan Ahmad Gozali, cara menyisakan gaji seperti ini bukan cara yang efektif dalam mengelola penghasilan. Dalam acara bedah buku Ahmad Gozali “habiskan saja gajimu”, ia membagi pengalaman dan kiat-kiat dalam mengelola gaji.

Pengaturan keuangan adalah hal yang berbeda dengan jumlah penghasilan. Semakin banyak penghasilan tidak selalu menunjukkan seseorang semakin sukses, demikian sebaliknya. Nmun, keberhasilan manajemen keuangan dapat dijadikan indikator kesuksesan hidup seseorang.

Kegiatan bedah buku bersama Ahmad Gozali, diadakan di Aula Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Gedung Syafruddin Prawiranegara lantai 5 Selatan dengan moderator Kasubdit Hubungan Masyarakat Erris Eka Sundari. Acara bedah buku ini merupakan kegiatan yang diadakan bertepatan dengan soft launching pembukaan kembali layanan perpustakaan DJKN.

Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat Tavianto Noegroho hadir memberikan sambutan mewakili Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang berhalangan karena acara lain yang tidak dapat ditinggalkan. Dalam sambutannya, Tavianto menjabarkan remunerasi sering tidak terasa sebagai penambahan pendapatan karena sebelum remunerasi resmi berlaku banyak pegawai yang telah mengambil pinjaman di bank. Untuk itu, menurut Tavianto acara bedah buku ini akan membantu perencanaan keuangan pegawai DJKN.

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara menyatakan dukungannya pada pelaksanaan acara bedah buku tersebut. Dirjen KN juga menyatakan siap memberikan sumbangan koleksi buku secara pribadi guna melengkapi koleksi perpustakaan yang sudah ada.

Habiskan Saja Gajimu

Dalam buku setebal 178 halaman bertajuk “Habiskan Saja Gajimu”, Penulis menyajikan sebuah manajemen keuangan yang boleh dibilang menentang arus. Ketika banyak buku yang menyajikan manajemen keuangan berbasis ‘Sisakan Gajimu’, penulis yang juga pendiri Zelts Consulting ini justru menyajikan sebuah pola manajemen keuangan baru berbasis ‘Habiskan Saja Gajimu’.

Dalam pandangan Ahmad Gozali, gaji yang diterima setiap bulan harus dihabiskan. ”Namun, tentu saja di jalan yang benar,” ujarnya sambil berkelakar. Jalan yang benar yang dimaksudkan oleh Ahmad Gozali tidak lain adalah pos-pos pengeluaran yang telah diatur sedemikian rupa agar pengeluaran menjadi efektif, dengan kata lain skala prioritas pos pengeluaran.

Menurutnya, setiap pos pengeluaran terbagi menjadi dua: fixed dan fleksibel. Pengeluaran fixed ialah pengeluaran yang jumlah dan waktunya tidak bisa ditawar. Pengeluaran fleksibel ialah pengeluaran yang masih dapat disiasati, ditunda waktu pelaksanaan maupun jumlahnya.

Jika melihat dua kaidah tersebut, maka pengeluaran sosial merupakan prioritas utama. Hal ini erat kaitannya dengan kaidah Pay Your God First. Dengan memenuhi kewajiban sosial seperti yang diperintahkan-Nya, artinya kita diajarkan untuk memiliki mentalitas kaya yang tidak takut kehilangan karena sudah merasa cukup. Bahagia ketika memberi, takut ketika tidak mampu memberi lebih. Pengeluaran sosial ialah pengeluaran yang diperintahkan agama, dapat berupa zakat, infak, sedekah, persepuluhan, santunan, persembahan, derma, dan pengeluaran lain sesuai perintah agama.

Setelah pengeluaran sosial, maka prioritas berikutnya adalah pengeluaran untuk cicilan utang. Hal ini bukan berarti penulis menganjurkan pembaca untuk berutang. Tetapi sebagai solusi karena berutang menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dihindari di jaman ini. Oleh karenanya, cicilan utang tidak bisa diabaikan apalagi sampai tidak diagendakan. Terlebih lagi untuk utang-utang berbunga. Jika terjadi penundaan, maka jumlahnya akan semakin bertambah.

Barulah kemudian masuk ke dalam pengeluaran keempat, kebutuhan sehari-hari. Setelah dikurangi kebutuhan sosial, cicilan utang dan tabungan, kita dapat menghabiskan semua gaji untuk kebutuhan sehari-hari. Jika tiga jenis pengeluaran pertama sudah tertata dan tertunaikan dengan baik, maka menghabiskan gaji menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan bisa membuat kita bahagia.

Ahmad Gozali memaparkan isi bukunya dan memberikan kesempatan tanya jawab selama sekitar 3 jam di hadapan lebih dari 120 peserta yang berasal dari perwakilan unit eselon I Kementerian Keuangan dan Perpustakaan Nasional. Para peserta terlihat antusias mengikuti bedah buku tersebut, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan seputar pengelolaan keuangan. Mereka juga terlihat serius dan sesekali tertawa mendengar jokes yang dilontarkan oleh pembicara. (taj/Dwi)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini