Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Keturunan Dalang dan Pensiun Dirantau, Itu Pilihan
N/a
Rabu, 11 September 2013 pukul 11:50:38   |   779 kali

Manado – ”Sebagai pasukan DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara), pada akhir  Agustus 2013 ini saya harus mengakhiri tugas sebagai pasukan DJKN alias pensiun. Pengalaman pendidikan formal yang paspasan telah menuntunku  melampaui jenjang karier sampai pada jabatan Kepala seksi Bimbingan Lelang I di Kanwil DJKN Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara. Itu semua berkat tuntunan rahmat Tuhan yang tak terhingga dan pantas untuk disyukuri karena sampai dengan saat akhir masa tugas ini masih diberi kesehatan lahir maupun batin, tutur Agus Triono dalam acara perpisahan di Kanwil DJKN Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Kanwil DJKN Suluttenggomalut). ”Awal mula debut saya sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) adalah ketika diterima di  satgas PUPN (Pantia Urusan Piutang Negara) Cabang Irian Jaya (sekarang Papua-red) di Jayapura pada tahun 1983 mengawali pula hidup saya sebagai seorang perantau, padahal saya seharusnya berkewajiban melestarikan kebudayaan Jawa Tengah yaitu seni wayang kulit dan wayang golek karena dari keturunan seorang seniman dalang saya dilahirkan dan dibesarkan. Pada tahun 1990, saya dimutasikan dari Jayapura Papua (dahulu Irian Jaya) ke Semarang Jawa Tengah. Namun, pada akhir tahun 1992 saya meminta dimutasikan lagi ke Manado Sulawesi Utara. Memang bukan sekedar kebetulan kalau istri saya asli orang Manado, tetapi saya bukan salah satu anggota ISTI  (Ikatan Suami Takut Istri-red). Lebih dari itu, saya memang senang berpetualang dan merantau karena dengan merantau  pengalaman hidup saya akan semakin bertambah,” kata Agus ketika memberikan kesan-kesan terakhir menjelang memasuki masa purna baktinya.

Kanwil DJKN Suluttenggomalut mengadakan perpisahan dengan salah seorang pegawai Agus Triono pada 30 Agustus 2013 di ruang rapat Kanwil DJKN Suluttenggomalut. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Kanwil, para kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), pejabat eselon IV, dan para pegawai di jajaran Kanwil DKJN Suluttenggomalut beserta ibu-ibu dharma wanita.

Agus Triono adalah Kepala Seksi Bimbingan Lelang I Kanwil DJKN Suluttenggomalut yang dikenal ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Hal ini terlihat ketika ada pegawai baru yang penempatan pertama di Manado, ia selalu mengajaknya mengelilingi kota Manado dan mengajak untuk mencoba kuliner di Manado yang sasarannya adalah warung yang sederhana bukan yang mewah. Sesekali dirinya juga mengajak untuk mengunjungi pantai tempat bersantai yang tidak jauh dari kampung halaman istrinya. Oleh karena itu, ia sangat dekat dengan pegawai-pegawai yang masih muda. Di samping itu, hobi menulisnya juga sering dicurahkan ke dalam sebuah artikel yang sering Ia kirimkan kepada temannya yang bekerja di media.

Walaupun sudah 20-an tahun lebih hidup di perantauan Manado, namun tutur kata bahasa jawa halusnya masih ”mlipis” bahkan cerita wayang dari Mahabarata sampai dengan Ramayana masih dihafalnya dengan baik. Pensiun itu pasti, tetapi hidup yang sehat jiwa dan raganya itu pilihan utamanya dan pilihan keduanya masih tetap senang merantau. Ketika ditanya apa alasannya tidak ingin kembali ke Jawa: ”Penumpang di kapal Pulau Jawa sudah terlalu padat,” jawabnya.

Dalam kesan-kesannya, tak lupa juga ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang selama ini telah menjalin kerja sama yang baik dan memberikan kesan yang indah di Kanwil DJKN Suluttenggomalut ini. Ia juga meminta maaf apabila selama ini dalam bertutur maupun berbuat ada yang menyinggung prasaan atau kurang berkenan di hati seluruh pegawai. Ketika ditanya apa yang mau dikerjakan setelah pensiun di Manado?  Dengan entengnya Ia menjawab ”menjalani hidup di pesisir pantai yang jauh dari keramaian, sambil menjaring ikan di laut  dan memelihara jiwa,” begitu jawaban filosofisnya.

Selain perpisahan Agus Triono, dilakukan perpisahan kepada pelaksana yang namanya tercantum dalam SK mutasi beberapa waktu lalu yaitu Chandra Kurniawan yang dimutasi ke KPKNL Pamekasan dan Oldrey E. Gasah yang dimutasi ke KPKNL Gorontalo. (Agus Triono/Febrianto-Kanwil Suluttenggomalut/edited/bas)

 

 

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini