Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui Direktorat Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara (Dit. PKKN)  menjalin kerja sama dengan Departement of Finance of Australia dan Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (PROSPERA)  dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD)  bertajuk Towards Sustainable State Asset Management Practice dalam rangka mendukung kebijakan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah dijalin antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia terutama dalam bidang pengelolaan aset yang dapat mendukung tugas dan fungsi DJKN.

“Hal inilah yang baik kiranya kita diskusikan bersama dalam kesempatan ini, dengan diawali menggali pengalaman pengadaan maupun pengelolaan fleet management yang dilaksanakan oleh Pemerintah Australia baik success stories maupun lesson learnt sebagai insight penyusunan kebijakan baik bagi penerapan maupun exclusion penggunaan electric vehicles di Indonesia,” ujar Rionald pada Selasa (27/2) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara Encep Sudarwan juga menjelaskan bahwa kerja sama ini dibutuhkan bagi DJKN sebagai pengelola aset negara untuk memperoleh insight dari negara lain terkait pengelolaan aset yang berkelanjutan yang tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas penganggaran.

Kegiatan FGD ini membahas pengelolaan BMN dari sudut pandang Pemerintah Australia dalam lingkup transisi energi melalui kendaraan elektrik dengan tiga topik utama; Fleet Management: Leasing vs Owning; Transition to E-Vehicles; dan Data Analytics for Decision Making yang dipaparkan oleh Rob Bradley, Assistant Secretary Strategic Contracting, Department of Finance dan Nigel Orr, Asistant Director of Whole of Australian Government Fleet, Department of Finance, Australia.

Selain memberikan materi terkait transisi energi pada lingkup pemerintahan, para narasumber menutup kegiatan FGD ini dengan mengajak para peserta untuk ikut ambil bagian dalam peralihan energi tersebut secara individu untuk perbaikan kualitas lingkungan hidup.