JAKARTA - Lembaga Manajemen Aset
Negara (LMAN), Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN) yang melakukan optimalisasi aset negara berhasil mencapai
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp3,7 Triliun sepanjang tahun 2023.
Capaian ini meningkat 48% dibandingkan tahun 2022. Hal ini diutarakan Direktur Utama
LMAN Basuki Purwadi saat Taklimat Media pada Selasa (23/01) di Kantor LMAN, Jakarta.
Selain itu, lanjutnya, LMAN juga
berhasil melakukan cost saving dengan menggratiskan penggunaan aset
untuk mendukung tugas fungsi pemerintahan dengan kuantifikasi sebesar Rp111
miliar. Tidak hanya itu, LMAN juga mengelola aset dengan tujuan manfaat sosial
ekonomi untuk digunakan mitra yang membutuhkan seperti UMKM tanpa biaya 100%,
dengan estimasi sebesar Rp51 miliar.
Di tahun 2023, aset kelolaan LMAN
sudah teroptimalisasi sejumlah 115 aset. "Ada apartemen, ada ruko, ada
tanah, ada kawasan. Ini jumlah yang mengalami lonjakan yang luar biasa. Waktu
pertama kali LMAN melaksanakan taklimat media, aset kelolaan LMAN yang
teroptimalisasi baru dikisaran 19 aset, sekarang sudah 115 aset. Mudah-mudahan
ke depan nanti meningkat lagi", ujar Basuki Purwadi.
Untuk
mendorong optimalisasi aset, LMAN memiliki platform AESIA (Aset Indonesia) dan
layanan advisory/konsultasi. Sampai 2023, terdapat 67 project advisory yang
tersebar di 15 provinsi diseluruh Indonesia. "Mitra LMAN, K/L, BUMN, BUMD,
boleh minta ke LMAN untuk dibuatkan kajian terkait asetnya baik digunakan untuk
apa", tambah Basuki.
Selain optimalisasi aset negara,
LMAN juga diberi mandat terkait pendanaan pengadaan lahan proyek pembangunan
infrastruktur yang sifatnya Proyek Strategis Nasional (PSN). Termasuk dukungan
pendanaan pembebasan lahan di Ibu Kota Nusantara (IKN). "Selama tahun
2023, LMAN telah merealisasikan pendanaan dari pengadaan lahan sebesar Rp18,206
triliun atau meningkat sebesar 13,45%", jelas Basuki.
Adapun 3 sektor tertinggi
peruntukkan alokasi dana tersebut adalah sektor jalan tol sebesar Rp14,307 triliun,
sektor sumber daya air Rp2,024 triliun, dan sektor perhubungan tidak sampai Rp1
triliun.
"Alhamdulillah
2023 dilalui dengan baik, tapi tidak boleh berpuas diri. Di tahun 2024
harapannya bisa lebih baik", tutup Basuki.
(keke/ditsap/ang)