Yogyakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)
bersama Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) berkomitmen
untuk selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia para pegawainya terutama
dalam bidang penilaian dan pengelolaan aset. “SDM adalah asset kami yang paling
berharga. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada BPPK dan Jabatan Penilaian
dan Perkhidmatan Harta (JPPH) Malaysia telah bergabung dalam kerja sama ini
terutama dalam kegiatan pelatihan, riset, dan berbagai kegiatan keilmuan
lainnya”, ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban dalam acara
High Level Meeting antara DJKN, BPPK, dan JPPH Malaysia, Senin (27/11) di Ruang
Malioboro, Marriot, Yogyakarta.
Rionald berharap, dengan kegiatan high level meeting ini
bukan hanya merupakan bentuk review kerjasama, namun juga merupakan kesempatan
untuk mendiskusikan rencana dan tujuan DJKN, BPPK, serta JPPH di tahun 2024.
“Saya berharap kita dapat merancang kolaborasi yang mampu menjawab &
mengatasi tantangan global, dan memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi
Indonesia dan Malaysia”, pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan (BPPK) Andin Hadiyanto juga menyampaikan dalam kerjasama
yang telah berjalan hampir 9 tahun ini bahwa pertemuan ini menandai wujud
komitmen organisasi kita untuk secara bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan expertise terutama dalam bidang real estate, penilaian dan
menajemen asset.
“Sebagaimana kita pahami bersama bahwa pengembangan sumber
saya manusia merupakan landasan dalam evolusi dan kemajuan setiap sektor, tidak
terkecuali pada bidang ini dimana skill set, knowledge, dan keinginan
untuk continuous improvement sangat diperlukan”, kata Andin.
Andin menambahkan, pada era saat ini kemajuan teknologi yang
cepat, perubahan iklim, dan dinamika pasar yang terus berkembang, praktik
penilaian yang robust tidak dapat diabaikan. “Sangat penting bagi kita
untuk terus mengevaluasi dan meningkatkan pendekatan/metode yang kita terapkan
untuk secara efektif melakukan penilaian dan mengelola berbagai aset dalam
konteks yang beragam”, ungkapnya.
Selanjutnya, Ketua Pengarah Penilaian dan Perkhidmatan Harta,
Jabatan Penilaian dan Perkhidmatan Harta, Kementerian Kewangan Malaysia, Abdul
Razak Bin Yusak dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2023 telah
dilaksanakan sebanyak 17 kegiatan salah satunya yang baru saja selesai
dilaksanakan adalah Pelatihan Pengkajian Sumber Daya Alam Penilaian Kelautan
dan Perikanan dan Karbon. “Exchange Programme ini tentunya menjadi nilai
tambah bagi para petugas di JPPH,” ujarnya.
Abdul juga berharap semoga kerjasama dan silahturahmi ini
bisa berjalan dan dilanjutkan terutama untuk kepentingan departemen, juga untuk
keberlanjutan industri real estate bagi kedua negara dan secara umum
untuk kemajuan daerah. (arst/angk)