Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menggelar Town
Hall Meeting (THM) yang masih merupakan bagian dari rangkaian Hari Kekayaan
Negara 2023 pada Rabu (1/11) secara hybrid di Kantor Pusat Jakarta.
Acara yang menjadi media bincang Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Rionald
Silaban dengan seluruh pegawai DJKN ini, dilaksanakan tepat di hari DJKN
menginjak usia 17 tahun.
Dalam kesempatan tersebut, Rionald kembali mengingatkan
kepada seluruh pegawai DJKN untuk selalu memberikan pelayanan yang baik.
"Ciri-ciri negara maju adalah semua terukur. Dengan terukur, pelayanan
kita akan lebih baik", sebut Rionald.
Dirinya tidak memungkiri, bahwa DJKN masih ada keluhan
dari publik. "Saya sering membaca laporan dari Halo DJKN, kita harus
meningkatkan respon kita kepada publik", pintanya. Organisasi yang
disiplin dan baik, menurutnya dapat dilihat dari bagaimana cara bekerja untuk
memberikan output dan outcome.
"Kita tidak sempurna, tetap ada keluhan. Kita
berusaha sekeras-kerasnya!", ujar Rionald menyemangati. Untuk itu, Rionald
meminta seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas, agar memastikan tidak ada
gratifikasi atau suap. "Itu akan menciderai kita. Kalau itu sampai
terjadi, maka kepercayaan itu akan hilang, tidak hanya kepercayaan kepada Kementerian
Keuangan, tetapi juga kepada sistem yang sudah kita bangun", ungkapnya.
Untuk mampu memberikan pelayanan yang lebih baik, hal
utama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mendorong perubahan mindset
dan bagaimana menciptakan karakter. "Kita punya empat pilar. Kita
melakukan perbaikan terus-menerus, proses bisnis, peningkatan kualitas sumber
daya manusia, teknologi dan informasi, serta ekosistem kerja", sebut
Rionald.
"Hari ini saya ingin tetap pesan terkait ekosistem kerja khususnya terkait pembinaan mental", lanjut Rionald. Terdapat empat komponen dalam pembinaan mental yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah rohani, merupakan aspek spiritual. Adanya siraman rohani, diharapkan akan tercipta penguatan dan saling memperkaya antarpegawai dalam bekerja.
Yang kedua, sebut Rionald adalah ideologi. Dirinya
mengingatkan, bahwa pegawai negeri harus mengingat sumpahnya untuk setia kepada
konstitusi dan Pancasila terkait dengan pekerjaannya. "Menurut saya, jika
kita bisa memahami itu, dengan pemahaman kita tentang wawasan kebangsaan dan bernegara,
maka kita akan punya guidance dalam bekerja", jelasnya.
Komponen yang ketiga, adalah kejiwaan. Rionald berharap,
dalam bekerja tercipta percakapan yang mampu menciptakan kesepahaman. "Coaching
dan mentoring agar dilakukan secara regular. Percakapan
itu penting untuk memahami keterbatasan agar kita mudah bergerak", kata
Rionald.
Untuk memberikan pelayanan yang baik, memiliki kompetensi
adalah hal yang penting. Kompetensi merupakan komponen keempat dari pembinaan
mental ini. Terkait kompetensi, Rionald berharap agar pegawai DJKN menjadi
pegawai yang memiliki pengetahuan. "Dengan menjadi pegawai yang memiliki pengetahuan,
maka isu tentang pelayanan, isu soal membuat keputusan outcome-nya akan
baik", lanjutnya.
Rionald juga berpesan agar pegawai DJKN dapat menjadi solusi bagi masyarakat. "Saya percaya, banyak orang yang tidak punya intens menjadi problem hanya karena dia tidak tahu. Dalam ulang tahun yang ke-17 DJKN ini, kita harus memberikan yang terbaik", pesan Rionald mengakhiri sesi paparan dalam acara THM.
Dalam acara THM yang di-moderatori oleh Evan Widyatama
ini, ada tiga Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang mewakili
tiga bagian Indonesia mendapatkan kesempatan berbincang langsung dengan Dirjen
KN. KPKNL tersebut adalah KPKNL Pematang Siantar, KPKNL Palopo, dan KPKNL Biak.
Selain itu, dalam sesi Bincang Hangat Dirjen KN dengan pegawai, di antaranya,
Mega Silvia, pegawai berprestasi yang mendapat penghargaan Nagara Dana Rakca,
Rody Panuturi Silalahi, pegawai yang ditempatkan di Jayapura, dan Salbiah,
pegawai yang memasuki masa pensiun tepat di hari ulang tahun DJKN, 1 November. (na/bhk)