Jakarta
– Upaya pengembangan kompetensi pegawai Kementerian Keuangan guna meningkatkan
kinerja SDM dan organisasi merupakan salah satu tujuan dari terselenggaranya Program
Secondment Kemenkeu. Pada tahun ini Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara selaku pengelola aset negara ditunjuk sebagai Unit
Host pelaksanaan secondment dengan tema Proses Bisnis Pengelolaan Aset-Pengelolaan
Barang Milik Negara Hulu Migas dan Gas Bumi (BMN Hulu Migas).
Salah
satu rangkaian kegiatan secondment 2023 kali ini adalah site visit
dan sharing session terkait pengelolaan barang milik negara hulu migas dan
gas bumi yang dilaksanakan secara hybrid dari Gedung Lembaga Manajemen
Aset Negara (LMAN) pada hari Kamis (21/09).
“Dalam
kegiatan secondment ini telah disampaikan berbagai materi dalam tiap
tahap pengelolaan terhadap secondee yang dilakukan baik dari internal DJKN
serta didukung mitra dan stakeholder SKK Hulu Migas yakni K3S, SKK
Migas, Kementerian ATR/BPN, dan Kementerian SDM,” ujar Yoshua Wisnungkara
selaku Kepala Subdirektorat Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara Lain-Lain, Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara saat membuka kegiatan site visit program secondment
kali ini.
Ia
juga menyampaikan bahwa industri hulu migas merupakan bagian usaha strategis
yang memberikan kontribusi dan nilai tambah bagi negara, untuk itu BMN hulu
migas perlu dikelola dengan baik dengan mengakomodir perkembangan bisnis dan lain
sebagainya. Yoshua juga berharap agar kiranya dalam pengalaman kali ini dapat
memberikan kesempatan bagi kita semua untuk dapat terus mengoptimalisasi
pengelolaan hulu migas di waktu yang akan datang.
Selanjutnya,
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Manajemen Kinerja dan Kepatuhan Internal,
LMAN, Tb Abdurahman juga menyampaikan bahwa tentunya program ini bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi para pegawai sambil mempelajari proses bisnis
yang berada di unit lain. Boleh jadi dengan program secondment ini kita
tidak hanya berkarir di DJKN, namun juga kita menjalani tugas di unit eselon
satu yang lain, dan dengan kegiatan ini proses bisnis yang kita lakukan dapat
sesuai dengan ekspektasi kita semua.
“Terdapat 2 aset LMAN yang berhubungan dengan kilang, yakni Kilang Arun dan Kilang Badak. Dan diharapkan setelah memberikan gambaran apa yang kita dilakukan di LMAN, tidak menutup kemungkinan untuk Bapak/Ibu sekalian dapat memberikan masukan pada LMAN terkait dengan tantangan mengenai proses bisnis pengelolaan BMN Hulu Migas yang telah kami laksanakan,” ujar Abdurahman demikian.
Pada
kesempatan ini para secondee dan mentor sejumlah 54 orang yang merupakan
pegawai Kementerian Keuangan serta SMV dan BLU di lingkungan Kementerian
Keuangan diajak untuk menilik proses bisnis dari Kilang Badak dan Kilang Arun
yang merupakan aset kelolaan LMAN yang merupakan ex pertamina (diserahkelolakan
kepada LMAN), yang merupakan bagian pendukung proses hulu dan hilir migas ucap Widyaningrum,
Kepala Divisi Pendayagunaan Properti II LMAN selaku narasumber pada kegiatan site
visit kali ini. (Arv/Arst – Humas DJKN)