JAKARTA - PT Sarana Multi
Infrastruktur (Persero) (PT SMI) di tahun 2022 mencatatkan capaian kinerja yang
baik. Capaian kinerja tersebut ditandai dengan kenaikan pendapatan dan laba
bersih dibandingkan capaian tahun 2021. Hal ini disampaikan oleh Edwin
Syahruzad, Direktur Utama PT SMI dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan
2022 pada Jumat (10/6) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN).
Edwin mengungkapkan bahwa Perseroan
mampu mendorong pertumbuhan pendapatan yang turut mengangkat laba bersih di
tahun 2022. Berdasarkan Laporan Keuangan Audited Tahun 2022, PT SMI mencatatkan
pendapatan sebesar Rp3,1 triliun. Dengan kata lain, pendapatan Perseroan
berhasil meningkat 33 persen year on year (yoy). Beriringan dengan itu, laba
bersih di tahun 2022 mencapai Rp2,2 triliun atau setara dengan pertumbuhan
sebesar 18 persen yoy.
Peningkatan pendapatan dan
laba bersih di atas didongkrak oleh peningkatan kinerja perusahaan, salah satunya dari aktivitas jasa konsultasi yang nilainya mencapai Rp19,4 triliun. Capaian ini melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022 sebesar Rp18 triliun atau 107 persen. Pencapaian tersebut didominasi oleh kontribusi dari kegiatan
arrangement pembiayaan kepada PT Krakatau Sarana Infrastruktur dan PT Satelit
Nusantara Lima.
Dalam kesempatan itu,
Rionald menyampaikan apresiasi kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan
Pengawas Syariah atas pencapaian kinerja di tahun 2022 dan atas kepatuhan
Perseroan dalam menyampaikan laporan kinerja serta pengawasan yang telah
dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah.
Selaku Kuasa Pemegang Saham, Rionald meminta agar PT
SMI menjaga kesehatan neraca dengan tetap memperhatikan risiko politik. Selain
itu, sebagai katalis percepatan pembangunan infrastruktur, Perseroan perlu
lebih fokus pada lini bisnis utama perseroan di bidang pembiayaan dan
investasi.
Sebelum RUPS ditutup,
Rionald turut berpesan, “Perseroan perlu meningkatkan porsi pembiayaan pada
sektor yang berkontribusi pada penurunan angka stunting, misalnya sektor air
minum dan sanitasi, serta mengoptimalkan penggunaan platform SDG Indonesia One
guna mendukung capaian Sustainable Development Goals di Indonesia". (taw)