Palu – Kementerian Keuangan Regional Sulteng
menyelenggarakan Press Conference APBN Kita Regional Sulteng bertajuk “Kinerja
Positif APBN Sulteng 2022, Modal Kuat Merespon Tantangan di 2023 pada Selasa,
(7/2) di Aula Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (Kanwil
DJPb) Provinsi Sulawesi Tengah.
Pada
kegiatan tersebut seluruh kantor vertikal Kementerian Keuangan menyampaikan
seluruh capaian tugas dan fungsi yang memiliki implikasi terhadap kondisi
perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah.
Kepala
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palu Krisdianto turut
menyampaikan beberapa capaian terkait Outlook Realisasi Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) Sulawesi Tengah sepanjang tahun 2022. Ia mengatakan kinerja PNBP
di Tahun 2022 terlihat lebih baik dibandingkan dengan kinerja PNBP di tahun
2021. “Tercatat hingga Desember 2022 pertumbuhan PNBP mencapai 30,7 persen
(yoy). KPKNL Palu juga bahkan mencapai target realisasi PNBP 100 persen sejak
bulan Agustus di tahun 2022,” ungkapnya.
Menurut
keterangan Krisdianto, PNBP terbesar di Sulawesi Tengah berasal dari pendapatan
Jasa Pelayanan Pendidikan, diikuti re-entry permit Kementerian Hukum dan HAM,
kemudian disusul Pendapatan Jasa Kepelabuhan Kementerian Perhubungan.
"Jenis
PNBP yang direalisasikan oleh KPKNL Palu terdiri dari 3 klasifikasi, yaitu PNBP
Pengelolaan Aset sebesar Rp9,9 miliar,
PNBP Lelang sebesar Rp5,3 miliar, dan PNBP Pengurusan Piutang Negara sebesar Rp21
juta," jelasnya.
Krisdianto
menyampaikan bahwa KPKNL Palu pada tahun 2023 akan menjalankan beberapa
kebijakan dan isu strategis yang merupakan keberlanjutan kegiatan tahun
sebelumnya. Kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya adalah pelaksanaan program
sertipikasi Barang Milik Negara (BMN) sebagai upaya dalam tertib administrasi,
tertib hukum dan tertib fisik dalam pengelolaan BMN, dan program Keringanan
Utang atau Crash Program yang merupakan salah satu instrumen pendukung program
percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Kepala
Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Tengah Irfa Amri menyampaikan
Ekonomi Sulawesi Tengah (Sulteng) Triwulan IV Tahun 2022 tumbuh impresif
sebesar 18,96 persen (year on year). Kinerja ekonomi yang kuat tersebut
ditopang oleh tingkat konsumsi domestik yang semakin membaik, pertumbuhan
investasi, serta kinerja positif perdagangan internasional Sulteng yang
konsisten mencatatkan surplus neraca perdagangan dalam 48 bulan terakhir.
Irfa
juga menyampaikan bahwa surplus neraca perdagangan Sulteng pada 2022 mencatatkan
sejarah tertingginya. Ekspor Sulteng pada bulan Desember 2022 tercatat sebesar
USD1.829,3 juta, naik 57,7 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021. (Teks
dan Foto : Angger Dewantara).