Surabaya - Perwakilan Kementerian Keuangan
Provinsi Jawa Timur mengadakan Seminar APBN 2023 dengan tema “Menjamin
kesinambungan pembangunan nasional” pada Jumat, (13/1) secara hybrid baik offline
maupun online melalui aplikasi zoom. Seminar ini dihadiri oleh pejabat Eselon
II Kementerian Keuangan Jawa Timur, perwakilan Bank Indonesia, Apindo, Kadin,
akademisi dan ekonom.
Hadir sebagai keynote Speaker pada seminar APBN 2023, Anggota
komisi XI DPR RI Indah Kurnia dan Staf
Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Candra Fajri Ananda dengan
narasumber adalah Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb)
Provinsi Jawa Timur Taukhid dan Ketua Umum ISEI Surabaya Koordinator Jawa Timur
Soni Harsono.
APBN 2022 telah bekerja keras sebagai shock absorber untuk
melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. Kinerja
positif APBN 2022 menjadi modal kuat menghadapi ketidakpastian situasi global
dan konsolidasi fiscal tahun 2023.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur sekaligus
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I John L Hutagaol menyampaikan
bahwa APBN Tahun 2023 memiliki peran dan kontribusi yang strategis dalam
mengelola dan memitigasi resiko atas kondisi global yang tidak pasti yang
disebabkan oleh Geo Politik, Climate Change, tingkat inflasi dan suku bunga
yang tinggi, serta instabilitas distribusi energi, pangan dan komoditas
internasional, APBN Tahun 2023 memberikan arah kebijakan strategis Pemerintah
dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
“Seminar APBN ini semoga dapat memberikan pemahaman yang
menyeluruh mengenai APBN Tahun 2023 sehingga dapat menjadi masukan yang
berharga bagi dunia usaha, asosiali profesi seperti ISEI dan IAI, Perguruan
Tinggi, dan K/L di Jawa Timur dalam merespon dan menyikapi kondisi perekonomian
pada tahun 2023,” pungkasnya.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa
Timur Taukhid menyampaikan pemaparan
mengenai perkembangan ekonomi global dan domestik, progress implementasi kebijakan fiskal
pemerintah di Jawa Timur, perkembangan ekonomi regional Jawa Timur, prospek
Ekonomi Jawa Timur Tahun 2023.
Sedangkan Kepala Kanwil DJKN Jawa Timur Tugas Agus Priyo
Waluyo dalam closing remarknya menyampaikan
Kinerja APBN tahun 2022 yang mencatatkan kinerja positif sejalan dengan
perekonomian domestik yang membaik, serta semakin terkendalinya pandemi
Covid-19. “APBN 2022 menjadi salah satu instrument yang mendukung pencapaian
sasaran target pembangunan, meredam dampak gejolak ekonomi global dan menjaga
tingkat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Tugas Agus juga menjelaskan di tengah risiko volatilitas lingkungan global, perekonomian nasional mampu melanjutkan pemulihan yang semakin kuat. Kerja keras APBN telah berhasil menjaga masyarakat dan perekonomian dan terbukti tangguh menghadapi berbagai guncangan dan ancaman ketidakpastian.
“Pemerintah terus mengoptimalkan peran APBN sebagai shock
absorber dalam meredam gejolak perekonomian global. Pada 2023 pemerintah akan tetap waspada dan
optimis. Optimis karena berbagai indikator menunjukkan bahwa geliat
ekonomi Indonesia dibandingkan negara-negara lain masih berada di arah yang
positif,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengatakan waspada karena
pemerintah terus memitigasi dan mengantisipasi berbagai kemungkinan. APBN 2023 diarahkan
untuk dapat meningkatkan produktivitas nasional dan menjaga keberlanjutan
keuangan negara di tengah ketidakpastian perekonomian global, dengan tetap
mengoptimalkan peran APBN sebagai instrumen untuk melindungi masyarakat. APBN
menjadi instrumen stabilisasi dalam melindungi masyarakat, mendukung gerak
dunia usaha dan sektor prioritas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. (Humas Kanwil DJKN Jatim)