NTB - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) melaksanakan kegaitan Konferensi Pers Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) KiTa Bulan November 2022 Regional Nusa Tenggara Barat dalam
rangka mempublikasikan perkembangan fiskal APBN di Regional Nusa Tenggara Barat
periode realisasi sampai dengan 30 November 2022 bertempat di Aula Tambora
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. NTB (Senin, 26/12). Turut hadir dalam
kegiatan ini Plh. Kepala KPKNL Mataram Munarto dan Kepala Seksi Hukum dan Informasi Ari Susanto, serta
Pelelang Ahli Muda Yoyok Martiunus Susanto.
Hadir sebagai narasumber antara lain Kepala Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) NTB Sudarmanto, Kepala KPPBC Mataram
Kitty Kartika, Deputi Kepala Perwakilan BI Prov. NTB Achmad Fauzi, Perwakilan
OJK Prov. NTB Muhammad Abdul Mannan, Kepala BPS Prov. NTB Wahyudin, Regional
Economist Prayitno Basuki, serta Kepala Bidang Lelang Kanwil DJKN Bali dan Nusa
Tenggara Dwi Wayhudi yang menyampaikan paparan secara daring melalui media
Zoom.
Dalam kesempatan ini, Dwi Wahyudi berkesempatan untuk
menyampaikan realisasi Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) per November Tahun 2022 di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
menjadi wilayah kerja KPKNL Mataram dan KPKNL Bima. Hingga bulan November 2022,
KPKNL Mataram dan KPKNL Bima telah melaksanakan pengelolaan BMN hingga
menghasilkan PNBP sebesar Rp8,572 miliar yang diperoleh dari optimalisasi aset
negara salah satunya dengan menyewakan tanah yang idle/mangkrak dan menjual
barang-barang yang sudah rusak berat.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan dari segi pengurusan piutang negara, per November 2022, KPKNL Mataram dan KPKNL Bima telah berhasil mengurangi outstanding yang selama ini tidak tertagih sebesar Rp1,676 miliar. Sedangkan PNBP yang dihasilkan dari Biaya Administrasi (Biad) Pengurusan Piutang Negara telah jauh melebihi target, tepatnya 152 persen dengan total Biad sebesar Rp24,338 juta.
“Capaian ini diperoleh dengan dukungan
pelaksanaan Crash Program Keringanan Utang Jilid2 yang masih akan terus
diimplementasikan hingga Desember 2023. Program ini sangat berperan membantu
UMKM dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional,” ungkapnya.
Terakhir, Dwi Wahyudi menyampaikan capaian PNBP Lelang per
November 2022 yang telah menghasilkan PNBP Bea Lelang sebesar Rp3,765 miliar dan
Pokok Lelang mencapai Rp 162, 334 miliar yang telah melebihi target hingga 108
persen. Total Pokok Lelang sebesar Rp162 miliar tersebut sebagian besar berasal
dari kredit macet perbankan yang menunjukkan kontribusi Lelang DJKN terhadap
perekonomian NTB. “Dengan dibayarnya sebagian kredit macet perbankan, akan
memperlancar sistem penyaluran kredit pada perbankan,” pungkasnya.