Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Joint Program TJSL SMV Kemenkeu, Aksi Nyata Adaptasi Perubahan Iklim
Nanang Ansari
Jum'at, 16 Desember 2022 pukul 17:14:10   |   354 kali

Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) turut ambil bagian dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah perubahan iklim melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). “Saya senang hari ini melihat tadi tayangan dari kerja bersama dari seluruh SMV Kementerian Keuangan untuk mengubah cara masyarakat, untuk tetap bisa mendapatkan aktivitas ekonomi sehingga menciptakan kemakmuran bagi masyarakat di Kabupaten Berau tersebut, namun dengan tetap memelihara atau bahkan merestorasi kembali hutan mangrove yang mengalami kerusakan,” ungkap Menkeu dalam dalam acara Government Investment for Greener Environment  di Gedung Dhanapala, Jakarta pada Jumat (16/12).

 

Program TJSL SMV Kemenkeu yang dilaksanakan di Desa Pegat Batumbuk dan Desa Teluk Semanting, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, merupakan kolaborasi SMV Kemenkeu di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Para SMV tersebut terdiri dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI), PT Geo Dipa Energi (Persero) (PT GDE), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PT PII), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (PT SMF), serta PT Indonesia Infrastructure Finance (PT IIF).

 

Joint Program bertema Program Shrimp-Carbon Aquaculture (SECURE) dan Ekowisata Mangrove Berkelanjutan ini, diresmikan oleh Menteri Keuangan dan dihadiri oleh Bupati Berau, Kalimantan Timur.

 

Pelaksanaan program tambak SECURE yang dilakukan di Desa Pegat Batumbuk berfokus pada pengembalian fungsi tambak udang menjadi hutan mangrove kembali. Seperti yang diketahui, hutan mangrove mampu menyerap karbon sebanyak dua sampai empat kali lebih banyak daripada hutan terestrial dan keberadaanya menjaga ekosistem pesisir. Kelebihannya, program restorasi ini dirancang agar tidak mengurangi penghasilan petambak, namun tetap sama atau meningkat dengan adanya metode pengolahan tambak yang lebih efektif dan efisien walaupun lahan yang digunakan lebih kecil karena sebagian kembali direstorasi menjadi hutan mangrove.

 

Sedangkan di Desa Teluk Semanting, program TJSL SMV dilaksanakan melalui program Ekowisata Mangrove Bekelanjutan. Program ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan area konservasi mangrove, serta pengembangan pariwisata lokal yang bertujuan membuka akses untuk peningkatan daya jual Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal, baik di bidang kuliner, akomodasi pariwisata, maupun kriya (pengembangan batik dengan pewarnaan alami mangrove). Selain itu, program ini turut meningkatkan biomasa ikan dan kepiting, serta mendukung pelestarian bekantan (Nasalis larvatus) yang merupakan satwa endemik Kalimantan.

 

Menkeu berharap, apa yang telah dilakukan oleh para SMV dapat menjadi contoh sinergi yang baik, bagaimana optimalisasi upaya Kementerian Keuangan dan SMV Kemenkeu melalui #Uangkita dapat berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah perubahan iklim. (aa/ak/arv)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini