Banda Aceh - “Menebar Semangat Kartini dengan Meningkatkan Kualitas Peran Serta Orang Tua dan Kreatifitas Seni” adalah tema peringatan Hari Kartini yang digagas oleh Forum Silaturahmi Dharma Wanita Persatuan Kementerian Keuangan Aceh yang merupakan gabungan dari Dharma Wanita Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN), Kanwil Pajak, Kanwil Perbendaharaan, dan Kanwil Bea Cukai Provinsi Aceh.

Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April diperingati meriah dengan menggelar berbagai macam perlombaan dan seminar pendidikan. Peringatan tersebut terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dimulai pada Minggu, 14 April 2013, yang diawali dengan tarian Aceh “Ranup Lampuan” dan bernyanyi bersama oleh pegawai Kementerian Keuangan Aceh, dilanjutkan dengan perlombaan fashion show untuk ibu-ibu, perlombaan fashion show untuk anak-anak, perlombaan membuat kue khas Aceh, dan perlombaan merias orang tua oleh anak-anak. Pegawai DJKN Aceh meraih juara 1 untuk perlombaan fashion show kategori dewasa, juara 1 dan 3 untuk perlombaan membuat kue khas Aceh, dan juara 1 untuk perlombaan merias orang tua oleh anak-anak. Pada kegiatan tersebut, turut hadir Ketua Dharma Wanita Kanwil DJKN Aceh Desy Nugraheni Joko Prihanto. Sebagai selingan, Sinergi Band yang digawangi oleh pegawai-pegawai Kanwil DJKN Aceh, salah satunya Kepala Kanwil DJKN Aceh Joko Prihanto, membawakan lagu-lagu di sela acara.

Pada bagian kedua yaitu acara seminar pendidikan diselenggarakan pada Sabtu, 20 April 2013 di Aula Gedung Keuangan Negara Banda Aceh yang dihadiri oleh ibu-ibu Darma Wanita Kementerian Keuangan, para pegawai Kementerian Keuangan, dan masyarakat umum. Sebelum acara seminar berlangsung, acara diawali dengan pembagian hadiah kepada para pemenang pada perlombaan sebelumnya.

Seminar dibuka oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banda Aceh Sulaiman yang mewakili Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Aceh. “Membesarkan anak-anak sekarang memiliki tantangan yang lebih berat dibandingkan dengan ketika orang tua kita membesarkan kita dulu. Semoga untuk ke depan, ibu-ibu yang tergabung dalam forum ini dapat membuat acara yang lebih bervariasi lagi agar anak-anak kita semua menjadi generasi penerus yang selalu melakukan hal-hal positif,” papar Sulaiman pada pembukaannya.

Nadia Fajria Alfata, pemateri pertama dalam seminar ini menyampaikan bahwa dalam mendidik anak, kita harus sabar dan berusaha menjadi teman bagi mereka. Nadia yang berpengalaman sebagai pengajar Canadian Red Cross, American Red Cross, dan sekaligus berprofesi sebagai kepala sekolah dan pengajar pada sekolah swasta di Banda Aceh ini mengungkapkan bahwa sejak usia dini orang tua harus membiasakan memanggil anak dengan sebutan yang menyenangkan. “Panggillah dengan sebutan cantik, ganteng, pintar, hebat, dan panggilan lainnya yang membuat hatinya senang,” ujarnya.

Materi seminar kedua disampaikan oleh pakar hypnotherapy yang juga berprofesi sebagai trainer, coach, dan therapist sekaligus pengajar sekolah swasta di Banda Aceh Rahman Hakim. Pada sesi ini, peserta dibawa pada suasana interaktif dengan instruksi Rahman yang memandu peserta untuk melakukan senam otak, hypnotherapy, dan relaksasi. Kegiatan tersebut mengawali paparan Rahman tentang materi dan tips pendidikan anak. Di akhir materinya, Rahman menayangkan video yang memberikan pelajaran bahwa meluangkan waktu untuk kebersamaan dan pengajaran orang tua kepada anak secara langsung sangat berharga meskipun kesibukan kerja banyak membuat waktu tersita. Diharapkan dengan teladan, pendidikan, dan perhatian orang tua kepada anak dapat melahirkan anak-anak yang sehat, cerdas, dan ceria sebagai modalnya untuk meraih masa depan yang lebih baik. (Riyanieta Setiya Putri-Dedy Widia Hananto–Kanwil DJKN Aceh/editor:Ac)