Cirebon – Kepala Kntor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Cirebon Dwi Wahyudi bersama dengan Kepala Seksi Pengelolaan
Kekayaan Negara Noor El Hasani menghadiri dialog interaktif pada Lembaga
Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Cirebon pada Selsa, (7/12).
KPKNL Cirebon secara rutin telah melaksanakan forum diskusi yang diberi nama
Bisikan (Bincang Asik Aset Negara), yang merupakan forum yang mempertemukan
KPKNL Cirebon sebagai Pengelola Barang dengan Satuan Kerja sebagai Kuasa
Pengguna Barang membahas pengelolaan kekayaan negara.
Namun hari ini adalah kesempatan yang istimewa karena KPKNL
Cirebon difasilitasi oleh LPP RRI Cirebon untuk melaksanakan dialog interaktif
dengan masyarakat membahas pengelolaan kekayaan negara yang telah dilaksanakan
oleh KPKNL Cirebon. Dipandu oleh pembawa acara M. Subhan, KPKNL Cirebon sebagai
instansi vertikal pemerintah pusat di daerah melaksanakan tugasnya melakukan
pengelolaan kekayaan negara di Ciayumajakuning.
“KPKNL yang orang awam kenal sebagai kantor lelang,
memiliki tugas penting yakni melaksanakan pengelolaan kekayaan negara khususnya
BMN di wilayah Ciayumajakuning”, Sapa Dwi Wahyudi kepada para pendengar.
Kekayaan negara menjadi salah satu komponen penting dalam penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) maka harus dikelola dengan akuntabel agar
memberikan manfaat secara ekonomi.
Dialog interaktif kali ini, KPKNL Cirebon juga mengundang
Satuan Kerja mitra KPKNL Cirebon yang telah melaksanakan pemanfaatan aset
berupa sewa yakni Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Cirebon, Pelabuhan Perikanan
Nasional Kejawanan dan LPP RRI Cirebon. Ketiga satuan kerja ini telah melakukan
pemanfaatan aset berupa sewa yang tidak hanya menjadi sumber PNBP namun
juga memberikan dampak signifikan bagi
perekonomian masyarakat.
Bentuk pemanfaatan aset yang dilakukan adalah sewa lahan
reklamasi untuk galangan kapal, sewa untuk restoran seafood dan sewa sebagai
lahan pertanian. Perwakilan satuan kerja merasa terbantu dengan adanya opsi
pemanfaatan BMN melalui sewa, selain menjaga aset agar tidak terbengkalai (underutilize)
namun dapat membuka lapangan kerja yang mendukung usaha peemulihan ekonomi
nasional.
Dalam testimoninya Kepala LPP RRI Cirebon Raden M. Yusri D
mengharapkan KPKNL Cirebon bisa melakukan jemput bola dalam membantu satuan
kerja mengelola asetnya. “Di era digital, kita sebagai pelayan publik harus
dapat merespon dengan baik aspirasi masyarakat terkait tusi kita,” jelasnya.
Menutup dialog interaktif Dwi Wahyudi mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga aset negara. “Sejalan dengan semangat HAKORDIA dalam membangun budaya anti korupsi, mari kita jaga aset negara jangan sampai ada pihak yang bertanggungjawab memanfaatkan aset negara untuk kepentingan pribadi,” pesan Dwi Wahyudi menutup dialog.