Banjarmasin
- Kepala Kanwil Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kalimantan Selatan dan Tengah Ferdinan Lengkong
bersama pejabat Kementerian Keuangan di wilayah Kalimantan Selatan yaitu Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Selatan,
Sulaimansyah, Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan
Selatan dan Tengah Sudarmawan Haris Hartadi, Kepala Bidang Kepatuhan Internal Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan
Bagian Selatan, Bekti Trilestariningtias melakukan konferensi pers bersama pada
Jumat (29/10/2021) dengan tema Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) Triwulan III Tahun
Anggaran 2021 di aula Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah.
Kegiatan
ini dipandu oleh moderator Kepala Kanwil DJPb Kalimantan Selatan Sulaimansyah.
Kanwil DJP, DJBC, DJKN, dan DJPb secara bergantian memaparkan materi terkait Kinerja APBN dan Peran
Kementerian Keuangan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Triwulan III Tahun 2021,
memaparkan peran masing-masing instansi dalam postur APBN terkait capaian
kinerja s.d Triwulan III serta Dukungan Instansi dalam Penanganan Pandemi Covid-19
dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Kepala
Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah Ferdinan Lengkong menyampaikan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
sampai dengan Bulan September 2021 sebesar Rp833,48 miliar atau 96,39 persen
dari target yang telah ditetapkan pada APBN 2021. “PNBP tersebut di atas
berasal dari hasil pengelolaan asset, pengelolaan piutang negara serta dari
hasil lelang,” ungkapnya.
Sebelumnya,
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan
Selatan Sulaimansyah memaparkan, bahwa dalam masa pemulihan ekonomi akibat
Pandemi COVID_19, realisasi belanja sampai dengan bulan September 2021 adalah
sebesar Rp18.376,98 miliar atau 71,44 persen pagu. “Dengan tingkat pertumbuhan
yang lebih rendah sebesar 8,82 persen dibandingkan realiasi pada periode yang
sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp20.153.68 miliar,” ungkapnya.
Sedangkan
untuk PC PEN tidak ada alokasi, tapi sudah disalurkan Rp 3,38 triliun. Program
PC PEN, utamanya Program Perlindungan Sosial di Kalimantan Selatan telah secara
nyata dan efektif dalam menopang daya beli (tingkat konsumsi) masyarakat hingga
periode triwulan III 2021. "Ini kami terus dorong agar terus direalisasikan
untuk membantu masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19," tandas
Sulaimansyah.
Adapun
dari DJBC, realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai di wilayah Kalimantan
Selatan telah mencapai Rp681,28 miliar hingga akhir September atau sebesar
2.009,08 persen dari target yang ditetapkan. Hal ini didorong tingginya nilai
patokan ekspor sawit dan turunannya. Komoditi impor terbesar yang menghasilkan
bea masuk adalah excavator, kapal, bagian/aksesoris kendaraan bermotor, serta
bagian dari mesin.
Adapun Kepala
Bidang DP3 DJP Kalselteng Sudarmawan Haris Hartadi menjelaskan Realisasi
penerimaan Perpajakan hingga akhir September 2021 telah mencapai Rp5.992,20
miliar atau 67,11persen dari target APBN 2021 Rp8.929,14 miliar.
Konferensi
Pers yang dihadiri media lokal dan nasional wilayah Kalimantan Selatan ini diharapkan mampu menjelaskan transparansi Pemerintah dalam Pengelolaan APBN oleh jajaran
Kementerian Keuangan di daerah, dan
dapat memberikan informasi kepada
masyarakat untuk mengetahui perkembangan
APBN baik dari sektor pajak maupun non
pajak di Kalimantan Selatan tiap triwulan.