Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Akselerasi Transformasi Menuju Pertumbuhan Ekonomi
Eka Wahyu Yuliasari
Kamis, 28 Oktober 2021 pukul 07:24:05   |   551 kali

Jakarta – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hampir 2 tahun ini telah memunculkan dampak kemunduran di berbagai bidang. Di sisi lain, pandemi juga seakan menjadi sebuah blessing in disguise. Kondisi sulit ini seolah memaksa Pemerintah untuk mengakselarasi adaptasi dan mengedepankan inovasi. “Lakukan perbaikan di segala lini dalam rangka bertransformasi, karena lingkungan menjadi semakin dinamis dan unpredictable,” pinta Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban saat membuka webinar bertema ‘Konsisten Bertransformasi, Berstrategi Hadapi Pandemi, Bersama Menuju Pertumbuhan Ekonomi’ yang dilaksanakan secara daring pada Rabu (27/10).

Rio menekankan bagaimana peran regulator yang dijalankan dapat disempurnakan dengan kemampuan menjadi akselarator. Kementerian Keuangan, sebagai bagian dari pemerintah, saat ini tengah mengusung program Kemenkeu Satu. DJKN pun melakukan berbagai upaya tranformasi, diantaranya melalui akselarasi proses bisnis dan reformasi organisasi. “Semua ini, tidak lain ditujukan guna perbaikan kontribusi dan pelayanan publik yang diberikan”, ujarnya.

Dalam webinar yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Oeang ke-75 ini, Rio menerangkan bahwa salah satu bidang yang mendapat sorotan serius adalah perekonomian. Berbagai inovasi dan beragam paket kebijakan moneter dan intensif fiskal diluncurkan pemerintah secara terencana, terarah, dan terpadu, dalam upaya memulihkan ekonomi nasional. Paket-paket kebijakan ditujukan utamanya kepada sektor-sektor yang dianggap berperan vital dalam mengembalikan geliat ekonomi nasional, seperti sektor perbankan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.

Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Catur Budi Harto yang hadir sebagai narasumber menyampaikan bahwa sebagai sektor yang paling terpuruk dengan adanya pandemi ini, tidak ada pilihan lain bagi perbankan selain mempercepat proses transformasinya. Tak ingin meninggalkan fitrahnya, kini BRI melalui Holding Ultra Mikro senantiasa fokus pada upaya penyelamatan UMKM melalui berbagai program restrukturisasi dan stimulus. “Kita tidak ingin membangun gedung yang tinggi mencakar langit ke atas, tapi ingin membangun basemen yang dalam yang penuh dengan UMKM, dan didasari oleh mitigasi risiko yang baik,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo juga mengakui bahwa pandemi mengakselerasi banyak perubahan. Pemerintah yang tidak ingin menyia-nyiakan momen, kini melanjutkannya dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi. Pemerintah juga menyiapkan diri menangani tantangan yang dihadapi, yaitu menjaga kesinambungan. “Sebagaimana gas dan rem yang harus dijaga kombinasinya, maka kebijakan butuh racikan yang tepat dan dosis takaran yang sesuai. Sejauh mana insentif stimulus diberikan, sejauh mana pondasi dibangun, dan bagaimana upaya melibatkan seluruh stakeholder, dari pemerintah dan privat sector, termasuk BRI yang dalam hal ini berperan signifikan, serta masyarakat sipil,” pungkasnya. (lia/fz-humas)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini