Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
BRIN Eksplorasi Peluang Baru Untuk Optimalisasi Aset Negara
Esti Retnowati
Senin, 16 Agustus 2021 pukul 14:12:28   |   887 kali

Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional mengusulkan mekanisme baru pengelolaan aset negara berupa skema kemitraan kepada badan usaha operator. Hal ini disampaikan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) L.T. Handoko kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) saat Rakernas DJKN 2021 pada Jumat (16/8).

“Intinya adalah bagaimana dengan aset yang ada khususnya infrastruktur riset, kita mengeksplorasi peluang dan tata kelola yang baru,” ujarnya.

Penyediaan aset negara, lanjutnya, berupa infrastruktur yang dibangun dan dikuasai BRIN dapat digunakan sebagai platform dan modal awal kemitraan. Mitra operator bertanggung jawab mengelola dan mengeksplorasi potensi pendapatan dari pengembangan konten wisata, menciptakan peluang ekonomi riil baru melalui optimalisasi aset negara.  

Sebagai contoh adalah aset pada kebun raya di seluruh Indonesia. Pada dasarnya, kebun raya memiliki lima tugas dan fungsi, termasuk di dalamnya terkait riset, edukasi dan wisata. Unit kerja yang mengelola kebun raya yang disebut pusat riset dan konservasi akan difokuskan pada pengembangan riset. Di sisi lain, pengelolaan rutin koleksi yang menjadi objek riset diserahkan ke Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN. Sedangkan pengelolaan rutin fasilitas serta tugas dan fungsi edukasi dan wisata, inilah yang akan dicarikan mitra operator. Sehingga mitra operator bertanggung jawab mengeksplorasi potensi wisata, selain memelihara fasilitas juga mengeksplorasi potensi pendapatan dari pengembangan konten.

“Dia tidak menyewa aset kami sama sekali, yang kita minta ke operator itu adalah dia mengelola konten wisata yang ada dan berbagi pendapatan dari pengembangan konten yang dia lakukan di atas platform kebun raya ini. Sehingga meskipun pihak BRIN tidak lagi melakukan pengurusan terkait tiket dan pemeliharaan konten edukasi, akan tetapi kualitas pelayanan wisata pada kebun raya justru meningkat,” jelasnya.

Selain kebun raya, aset BRIN lainnya yang dapat dikelola dengan mekanisme serupa diantaranya lahan perkantoran, asrama dan kapal riset. Ia berharap, usulan pengembangan inovasi yang dilakukan terhadap pengelolaan aset negara itu dapat didukung dan diakomodasi oleh kebijakan yang berlaku.  

Menanggapi usulan BRIN, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendukung BRIN untuk terus berinovasi dalam mengoptimalkan nilai guna dari aset negara di bawah pengelolaannya. (er)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini