Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Melalui Town Hall Meeting, Menkeu "Suntikkan" Energi Baru Sukseskan Program Keringanan Utang
Faza Fakhriyan Wildan
Kamis, 12 Agustus 2021 pukul 23:47:31   |   665 kali

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan suntikan semangat bagi seluruh jajaran Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dalam mensukseskan Program Crash Program Keringanan Utang pada kegiatan Town Hall Meeting yang diadakan pada Kamis (12/08) secara virtual. Ia mengatakan bahwa meski di tengah pandemi covid-19, seluruh jajaran DJKN harus dapat melaksanakan kegiatan, tugas dan tanggung jawabnya demi memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara. “Terus semangat dan terus melakukan berbagai inovasi, ide-ide baru dan terus meningkatkan daya, dedikasi serta kreasinya untuk menjalankan tugas negara,” kata Menkeu.

Menkeu mengapresiasi langkah yang diambil DJKN dalam melakukan penagihan piutang melalui Program Crash Program Piutang Negara. Menurutnya, apa yang dilakukan DJKN tersebut merupakan suatu inovasi yang menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat di tengah pandemi. “Ini adalah suatu program yaitu Crash Program Keringanan Utang merupakan bentuk simpati pemerintah dan bantuan pemerintah didalam meringankan beban utang akibat dampak pandemi covid-19 terutama bagi para pelaku UMKM maupun perorangan. Dengan demikian ini juga merupakan salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia berharap agar program tersebut tidak menjadi program biasa dan rutin yang biasa disampaikan kepada masyarakat namun harus menjadi program yang betul-betul hadir dan bisa dilihat sebagai suatu manfaat nyata bagi masyarakat. Menkeu juga berpesan kepada seluruh jajaran DJKN agar selalu semangat dan melaksanakan pekerjaan dengan penuh profesionalitas dan integritas. “Semoga berbagai upaya kita ini bisa membantu masyarakat kita tidak hanya bertahan menghadapi covid namun juga bangkit kembali. Tetap semangat mensukseskan Crash Program Piutang Negara tahun 2021. Lunas Hari ini lega sampai nanti,” pungkasnya.

Senada dengan Menkeu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Rionald Silaban juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran DJKN dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) atas capaian dalam Program Crash Program tersebut. Ia berharap agar seluruh jajaran DJKN memiliki semangat militansi yang tinggi sehingga program tersebut dapat ditingkatkan baik dari segi jumlah nilainya ataupun jumlah debitur yang dapat menerima program. “Kita tidak terus berpuas diri, kita buktikan bahwa kita dapat menjalani program ini dengan baik,” ungkap Rio.

Pada kesempatan yang sama, Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Awan Nurmawah Nuh memaparkan hasil pengamatan serta pengawasannya terhadap Program Crash Program Keringanan Utang. Ia mengatakan bahwa hingga semester satu tahun 2021 seluruh kegiatan Crash Program tidak terdapat tindakan yang melanggar hukum. Lebih lanjut, Awan mengungkapkan dukungannya terhadap program tersebut. Ia meminta agar seluruh jajaran DJKN untuk tidak perlu takut melakukan penagihan piutang negara karena semuanya sudah termandat didalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK). “Untuk mendorong suksesnya Crash Program Keringanan Utang serta mengawal rekan-rekan insan Piutang Negara agar selalu dijalan yang benar, Itjen terus malakukan pemantauan proses disetiap KPKNL,” tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain DJKN Lukman Efendi memaparkan capaian Program Crash Program Piutang Negara selama semester satu tahun 2021. Tercatat, terdapat 1.192 pesertujuan debitur yang dapat mengikuti Program Crash Program Keringanan Utang. Dari 1.192 debitur yang sudah disetujui tersebut, 1.065 sudah lunas dengan nilai keringanan Rp16,5 miliar dari outstanding Rp75,7 miliar.

Ia juga menyampaikan prestasi yang ditorehkan KPKNL terkait capaian dalam Program Crash Program Keringanan Utang. Ia mengatakan untuk kategori Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN) terbanyak lunas di posisi pertama ada KPKNL Yogyakarta dengan 202 BKPN, kemudian disusul oleh KPKNL Malang dengan 145 BKPN, KPKNL Semarang dengan 70 BKPN dan KPKNL Jakarta II dengan 64 BKPN. Untuk Kategori  Nilai Lunas Tertinggi di urutan pertama ada KPKNL Bandung dengan nilai Rp 2,23 miliar, Jakarta V dengan Rp 2,07 miliar, KPKNL Yogyakarta dengan Rp 1,15 miliar dan KPKNL Palembang dengan Rp 954,8 juta.

Pada kegiatan yang dihadiri oleh seluruh jajaran DJKN tersebut juga diadakan Diskusi interaktif dan Sharing Knowledge yang dilakukan langsung oleh Dirjen KN. Adapun beberapa KPKNL yang berdiskusi langsung adalah KPKNL Yogyakarta sebagai KPKNL Pertama yang berhasil melaksanakan Program Crash Program Keringanan Utang, KPKNL Palembang sebagai KPKNL yang melakukan pendekatan kearifan lokal dalam melakukan penagihan piutang negara, KPKNL Bandung sebagai KPKNL dengan nilai lunas tertinggi dan yang terakhir adalah KPKNL Cirebon yang memiliki pengalaman unik dalam penagihan piutang negara. (fz-Humas)

 

 

 

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini