Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) memberikan dukungan pembiayaan berupa investasi pemerintah
(IP) kepada tiga BUMN dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) pada Tahun 2020 yaitu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (“KRAS”),
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“GIAA”), dan PT Perkebunan Nusantara III
(Persero)/ “PTPN”. Pemberian dukungan IP PEN ini ditandai dengan
penandatanganan perjanjian pelaksanaan investasi antara Kementerian Keuangan RI
yang diwakili oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rahmatarwata
dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/ “PT SMI” dan Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (“LPEI”) sebagai pelaksana investasi kepada ketiga BUMN, pada
Senin (28/12) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
Kemenkeu
menugaskan PT SMI sebagai Pelaksana Investasi untuk melakukan IP PEN kepada
Krakatau Steel sebesar Rp3 triliun dan Garuda Indonesia sebesar Rp8,5 triliun
dalam bentuk penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Sedangkan penugasan LPEI
sebagai Pelaksana Investasi dalam rangka IP PEN kepada PTPN III sebesar Rp4
triliun dalam bentuk Subordinated Term Loan Facility.
Dalam
arahannya, Isa mengatakan bahwa Kemenkeu akan terus memantau kinerja dari
ketiga BUMN tersebut. “Kami tentu tidak akan segan-segan menagih performance dari
perusahaan-perusahaan Bapak (KRAS, GIAA, dan PTPN III –red) dan kami tentu
akan apreciate apabila Bapak-Bapak proaktif selalu memberi
kabar performance dari Krakatau Steel, Garuda dan PTPN.
(Pelaporan kinerja/performance perseroan –red) tentu akan
memberikan convidence bahwa diantara kita akan selalu terbuka
dan selalu siap untuk membuat perbaikan-perbaikan,” ujarnya.
Dirinya
juga berpesan kepada PT SMI dan LPEI untuk membantu mengawal
perubahan-perubahan dan komitmen yang telah disepakati oleh Krakatau Steel,
Garuda dan PTPN III. “Bu Menkeu dan Pak Wamenkeu akan terus menerus melakukan
pemantauan atas perjanjian yang kita buat hari ini. Mudah-mudahan setiap kali
pemantauan, kita selalu bisa melaporkan (kinerja –red) lebih baik dari yang
mereka ekspektasikan,” tegasnya. Tentunya, Pemerintah berharap ketiga BUMN
dapat berperan signifikan dalam pemulihan ekonomi nasional melalui multiplier
effects dari kegiatan usahanya.
Sebagai
informasi, bantuan IP PEN kepada ketiga BUMN diberikan sebagai stimulan untuk
memulihkan kinerja dan operasional perseroan yang mengalami pelemahan akibat
pandemi Covid-19. GIAA sebagai national flag carrier berperan sebagai salah
satu pemain utama di industri penerbangan di Indonesia dan keterkaitan layanan
GIAA kepada industri pariwisata Indonesia cukup besar. Pandemi Covid-19 membuat
penurunan operasional sehingga membuat GIAA kesulitan dalam memenuhi
kewajibannya dan mengakibatkan penurunan fleet sebesar 27 unit di 3Q20. Selain
memperbaiki kinerja GIAA, dukungan investasi Pemerintah tersebut diharapkan
dapat membantu industri pariwisata dan perdagangan Indonesia melalui layanan
penerbangan yang mendukung mobilitas penumpang dan barang.
KRAS
sebagai pemain di industri baja yang merupakan “mother of industries”
memiliki magnitude yang luas. Sebagai penyedia produk baja hulu, KRAS
merupakan core dan supply chain penting bagi
industri hilir yang menjadi off taker-nya sehingga dukungan kepada
KRAS, juga dapat membantu industri terkait serta secara langsung akan menekan
impor produk baja. Selanjutnya, diperlukan suatu kebijakan yang komprehensif
terkait industri dan importasi baja guna mengatasi praktik dumping negara lain.
Kepentingan Pemerintah terhadap KRAS juga terkait dengan tingginya belanja
infrastruktur APBN yang sangat membutuhkan produk baja. Keberadaan industri
baja nasional yang tangguh sangat diperlukan namun dalam prosesnya masih
membutuhkan dukungan Kementerian Perindustrian.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai pengelola lahan perkebunan terbesar di Indonesia diharapkan dapat lebih meningkatkan sinergi dengan para pihak terkait dalam meningkatkan perekonomian nasional. Selain itu, PTPN diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja Perusahaan melalui strategi, transformasi serta perannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional, berkontribusi terhadap neraca perdagangan, penyerapan tenaga kerja serta multiplier effect dengan menggerakkan ekonomi, sehingga tujuan investasi pemerintah PEN dapat tercapai. (humasDJKN)