Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Akselerasi Program PEN, Kemenkeu Berikan Dukungan Pembiayaan Kepada Tiga BUMN
Esti Retnowati
Senin, 28 Desember 2020 pukul 21:31:05   |   1601 kali

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan dukungan pembiayaan berupa investasi pemerintah (IP)  kepada tiga BUMN dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Tahun 2020 yaitu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (“KRAS”), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“GIAA”), dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)/ “PTPN”. Pemberian dukungan IP PEN ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian pelaksanaan investasi antara Kementerian Keuangan RI yang diwakili oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rahmatarwata dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/ “PT SMI” dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“LPEI”) sebagai pelaksana investasi kepada ketiga BUMN, pada Senin (28/12) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

Kemenkeu menugaskan PT SMI sebagai Pelaksana Investasi untuk melakukan IP PEN kepada Krakatau Steel sebesar Rp3 triliun dan Garuda Indonesia sebesar Rp8,5 triliun dalam bentuk penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Sedangkan penugasan LPEI sebagai Pelaksana Investasi dalam rangka IP PEN kepada PTPN III sebesar Rp4 triliun dalam bentuk Subordinated Term Loan Facility.

Dalam arahannya, Isa mengatakan bahwa Kemenkeu akan terus memantau kinerja dari ketiga BUMN tersebut. “Kami tentu tidak akan segan-segan menagih performance dari perusahaan-perusahaan Bapak (KRAS, GIAA, dan PTPN III –red) dan kami tentu akan apreciate apabila Bapak-Bapak proaktif selalu memberi kabar performance dari Krakatau Steel, Garuda dan PTPN. (Pelaporan kinerja/performance perseroan –red) tentu akan memberikan convidence bahwa diantara kita akan selalu terbuka dan selalu siap untuk membuat perbaikan-perbaikan,” ujarnya.

Dirinya juga berpesan kepada PT SMI dan LPEI untuk membantu mengawal perubahan-perubahan dan komitmen yang telah disepakati oleh Krakatau Steel, Garuda dan PTPN III. “Bu Menkeu dan Pak Wamenkeu akan terus menerus melakukan pemantauan atas perjanjian yang kita buat hari ini. Mudah-mudahan setiap kali pemantauan, kita selalu bisa melaporkan (kinerja –red) lebih baik dari yang mereka ekspektasikan,” tegasnya. Tentunya, Pemerintah berharap ketiga BUMN dapat berperan signifikan dalam pemulihan ekonomi nasional melalui multiplier effects dari kegiatan usahanya.

Sebagai informasi, bantuan IP PEN kepada ketiga BUMN diberikan sebagai stimulan untuk memulihkan kinerja dan operasional perseroan yang mengalami pelemahan akibat pandemi Covid-19. GIAA sebagai national flag carrier berperan sebagai salah satu pemain utama di industri penerbangan di Indonesia dan keterkaitan layanan GIAA kepada industri pariwisata Indonesia cukup besar. Pandemi Covid-19 membuat penurunan operasional sehingga membuat GIAA kesulitan dalam memenuhi kewajibannya dan mengakibatkan penurunan fleet sebesar 27 unit di 3Q20. Selain memperbaiki kinerja GIAA, dukungan investasi Pemerintah tersebut diharapkan dapat membantu industri pariwisata dan perdagangan Indonesia melalui layanan penerbangan yang mendukung mobilitas penumpang dan barang.

KRAS sebagai pemain di industri baja yang merupakan “mother of industries” memiliki magnitude yang luas. Sebagai penyedia produk baja hulu, KRAS merupakan core dan supply chain penting bagi industri hilir yang menjadi off taker-nya sehingga dukungan kepada KRAS, juga dapat membantu industri terkait serta secara langsung akan menekan impor produk baja. Selanjutnya, diperlukan suatu kebijakan yang komprehensif terkait industri dan importasi baja guna mengatasi praktik dumping negara lain. Kepentingan Pemerintah terhadap KRAS juga terkait dengan tingginya belanja infrastruktur APBN yang sangat membutuhkan produk baja. Keberadaan industri baja nasional yang tangguh sangat diperlukan namun dalam prosesnya masih membutuhkan dukungan Kementerian Perindustrian.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai pengelola lahan perkebunan terbesar di Indonesia diharapkan dapat lebih meningkatkan sinergi dengan para pihak terkait dalam meningkatkan perekonomian nasional. Selain itu, PTPN diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja Perusahaan melalui strategi, transformasi serta perannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional, berkontribusi terhadap neraca perdagangan, penyerapan tenaga kerja serta multiplier effect dengan menggerakkan ekonomi, sehingga tujuan investasi pemerintah PEN dapat tercapai. (humasDJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini