Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa
Rachmatarwata mengapresiasi Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menyelenggarakan
kompetisi The Asset Manager dan tahun ini adalah penyelenggaraan yang ketiga
kalinya. “Saya harap The Asset Manager 2020 dapat melahirkan konsep dan inovasi
baru serta meningkatkan kemampuan kita dalam pengelolaan dan optimalisasi aset,”
ujarnya saat membuka pelaksanaan kompetisi The Asset Manager Tahun 2020 secara
virtual pada Senin (09/11).
Di
masa pandemi Covid-19 ini, dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami
kontraksi yang cukup dalam yakni -3,49% (Kuartal 3 Tahun 2020), pengelolaan dan
pemanfaatan aset negara secara optimal menjadi salah satu tumpuan yang
diharapkan menjadi stimulus fiskal bagi perekonomian nasional. Tidak lagi hanya
sebatas memberikan keuntungan finansial, aset negara harus dapat memberi
manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Sebagaimana
pernah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, lanjutnya, aset
negara merupakan titipan negara untuk pada akhirnya dirasakan manfaatnya bagi
seluruh rakyat Indonesia. “Perubahan begitu nyata terjadi di masa sekarang ini,
kompetensi SDM yang dimiliki juga harus berubah menjadi lebih luar biasa, itulah
mengapa bangsa dan negara ini memerlukan para aset manager yang lebih mumpuni,
lebih handal, dan lebih profesional yang mampu mengolah aset-aset negara
menjadi sesuatu yang bermanfaat secara optimal bagi masyarakat dan negara,”
tuturnya.
Di
tengah perubahan/dinamika sosial dan ekonomi yang terjadi saat ini, Dirjen mencermati
beberapa hal, pertama, bahwa pengelola aset negara atau manager aset harus
pandai menggunakan kemampuan analitiknya, peka terhadap kebutuhan masyarakat dan
memiliki daya inovasi dalam mengelola dan memanfaatkan aset negara untuk
kepentingan sekarang ataupun yang akan datang. Kedua, diperlukan kreatifitas
dan inovasi yang lebih untuk mengembangkan gagasan baru dalam merespon dan
menerima perspektif yang baru. Optimalisasi aset negara sudah tidak lagi bisa
dilakukan dengan cara-cara konvensional, dibutuhkan kreatifitas dan inovasi
yang ekstraordinary khususnya dikeadaan yang ekstraordinary seperti saat ini.
Ketiga,
komunikasi dan kolaborasi merupakan hal yang penting. Baik pengelola maupun
pengguna Barang Milik Negara (BMN) memiliki peran penting di masa pemulihan akibat
pandemi covid-19. Untuk membantu masyarakat dan ekonomi yang lebih tangguh, diibutuhkan
kesadaran, keterbukaan, sinergi dan kolaborasi bersama seluruh pemangku
kepentingan termasuk pengelola BMN di lingkungan Kementerian/Lembaga, Badan
Layanan Umum (BLU), juga pengelola barang milik daerah (BMD) di lingkungan
pemerintah daerah ataupun pengelola barang milik BUMN dan unit bisnis BUMN.
Dirjen
berpesan agar inovasi dan konsep-konsep yang luar biasa dari para peserta
kompetisi tidak terbatas untuk acara The Asset Manager saja, namun setelah
acara ini usai, semua pihak tetap harus memunculkan inovasi dan konsep
pemanfaatan BMN yang bagus. Selain itu, diharapkan tetap berkolaborasi dan
bersinergi untuk menghasilkan karya nyata dalam mengoptimalkan aset negara
untuk kepentingan masyarakat dan negara.
“Kami
dari DJKN juga terus mengembangkan kemampuan, memanfaatkan momentum ini sebagai
kesempatan untuk saling melakukan dialog, medapatkan masukan untuk evaluasi dan
saling bertukar wawasan serta ilmu. Bersama-sama berjalan beriringan, berkolaborasi
dan bersinergi melaksanakan optimalisasi aset negara. Selamat mengikuti The Asset
Manager 2020. Jadilah aset manager yang juara dalam konsep dan juara dalam
eksekusi,” pungkasnya. (humasDJKN)