Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Pahami Peluang, Hambatan, dan Resiko dari Layanan Digital untuk Akselerasi PEN
Faza Fakhriyan Wildan
Senin, 26 Oktober 2020 pukul 08:27:49   |   1647 kali

Jakarta – Seluruh komponen dunia usaha harus memahami peluang, hambatan dan mitigasi risikonya dengan melakukan digitalisasi transaksi jual beli untuk mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Chairman Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga dalam Webinar yang bertajuk Digitalisasi Layanan Lelang Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Ayo Ikut Lelang yang digelar Jumat (23/10) secara daring. Webinar ini termasuk dalam rangkaian acara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke -74 dan Hari Ulang Tahun Direktorat Jenderal Kekayaan Negara ke-14. 

Ia mengatakan terdapat beberapa platform digital yang sering dimanfaatkan di tengah pandemi ini, yaitu Online Delivery/ E-Commerce yang mengalami peningkatan dari 66%-84%, kemudian ada Telemedicine yang memiliki 67% pengguna baru, Remote Learning yang memiliki 76% pengguna baru, dan Online Entertainment yang mengalami peningkatan dari 64%-73%.

“Transaksi e-commerce meningkat sebesar 162% dari tahun 2017-2019. 93% orang akan mencari barang dulu melalui internet sebelum membelinya, dan 88% pengguna internet melakukan pemesanan produknya secara online.” ujarnya.

Lebih lanjut, Bima memaparkan bahwa pandemi covid 19 ini sangat berdampak terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dampak pandemi terhadap usaha makro kecil mencapai 1,77% sedangkan untuk usaha menengah 0,7%. Dampak pandemi terhadap usaha mikro kayu mencapai 17% dan 1,77% untuk usaha kecil. 

Tetapi, lanjutnya, di luar dari itu, sektor informasi dan komunikasi mengalami pertumbuhan. Penggunaan internet naik sampai dengan 40% dan pengguna internet di daerah tertinggal naik sampai 23% begitu juga peningkatan transaksi layanan di e-commerce atau platform digital

Bima mengatakan dari peningkatan orang yang menggunakan internet, sosial media, dan beberapa platform digital, diharapkan UMKM dapat mengambil peluang tersebut. 

Dalam membantu UMKM untuk memanfaatkan peluang tersebut, idEA dan pemerintah akan memberikan dukungan seperti program penyaluran bantuan modal finansial pada UMKM digital dan memberikan pelatihan digital UMKM

“Pemanfaatan platform digital di tengah pandemi akan membantu meningkatkan produktifitas UMKM. Meningkatnya transaksi pada e-commerce menjadi alasan mengapa produk UMKM harus mulai dipasarkan melalui platform digital,” ungkapnya. 

Berdasarkan Hootsuite digital report 2020, populasi di Indonesia berjumlah 272.1jt. Koneksi orang yang menggunakan handphone berjumlah 338.2jt, angka pengguna handphone ini lebih tinggi daripada angka populasi, dikarenakan 1 orang bisa memiliki 2 hingga 3 handphone bahkan 1 handphone terdapat 2 nomor yang menyebabkan angka pengguna handphone menjadi lebih besar. Pengguna internet berjumlah 175.4jt angka ini dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, dan pengguna aktif sosial media berjumlah 160jt. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Racmatarwata menyampaikan pandemi Covid-19 yang saat ini melanda sebagian besar wilayah Indonesia memaksa manusia untuk melakukan adaptasi. Pandemi ini berdampak besar di dalam perekonomian maupun gaya hidup masyarakat termasuk dalam hal penggunaan teknologi informasi digital. “Aktivitas ekonomi yang kemudian bertahan ternyata adalah yang mampu beradaptasi dan mampu melakukan transaksi atau layanan secara online,” ungkapnya.

Sebagai informasi, IdEA merupakan sebuah wadah komunikasi antar pelaku industry e-commerce.. IdEA sendiri berdiri sejak tahun 2012. Penggagas IdEA terdiri dari 9 perusahaan besar e-commerce yaitu Berniaga.com, BHINEKA.com, BLANJA.com, blibli.com, Gramedia.com, Kaskus.com, Multiply.com, OLX.co.id, dan Tokopedia.com.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini