Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (BTN)
menggelar investor gathering dengan tema “Property Murah di Era New
Normal” pada Kamis (30/7). PT Bank Tabungan Negara (PT BTN) adalah salah satu bank
anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang sebagian besar asetnya
merupakan kredit di sektor property/perumahan yang memiliki banyak penawaran
aset untuk dilelang. Acara yang diselenggarakan secara virtual ini
mempertemukan para investor dari seluruh Indonesia antara lain para developer,
agen penjualan properti dan investor properti. Direktur Utama PT BTN Pahala
Nugraha Mansury berharap kegiatan ini dapat meningkatkan hasil penjualan
property senilai Rp1 triliun. “Tujuan diselenggarakannya Investor Gathering
adalah untuk menggalang penjualan asset para debitur Bank BTN yang tidak performing
dan sebagai upaya mendorong pemulihan asset korporasi yang tidak produktif
menjadi asset yang produktif menghasilkan profit,” ujarnya dihadapan 341
partisipan.
PT BTN,
ujarnya, menawarkan 60.132 unit aset properti yang tersebar di seluruh
Indonesia dengan total nilai Rp9.97 triliun. Aset properti ini terdiri dari asset consumer
sebanyak 59.518 dengan nilai Rp4,43 triliun, aset komersial sebanyak 583 unit
dengan nilai Rp5,25 triliun dan aset Syariah sebanyak 51 unit dengan nilai
Rp295 milyar. Aset tersebut berupa tanah, resort/kondotel, perkantoran,
apartemen, Gudang, perumahan dan pabrik. Penjualan dilakukan melalui lelang.
Direktur
Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Joko Prihanto menjelaskan bahwa pada
prinsipnya pihaknya mendukung upaya PT BTN untuk menekan non performing loan
melalui lelang. Proses penjualan melalui
lelang sangatlah mudah, obyektif dan aman. Para peminat lelang dapat dengan
mudah mengakses portal lelang Indonesia melalui lelang.go.id. dan
mengunduhnya melalui ponsel. Lelang
adalah penjualan obyek apa adanya yang selalui didahului dengan pengumuman
(memenuhi asas publisitas), dan transparan. Penjualan melalui lelang bersifat
aman, karena dilakukan dihadapan Pejabat Publik, para penjual dan peserta lelang terverifikasi,
sudah ada kerja sama integrasi data dengan Dukcapil, website lelang.go.id sudah lolos security testing
oleh BSSN, dan transaksi penjualan lelang dinyatakan dalam Risalah Lelang yang
digunakan sebagai dasar untuk balik nama pada instansi yang berwenang.
“Apabila
seluruh properti yang akan dilelang oleh BTN ini dapat terjual semua, maka dampak
terhadap perekonomian nasional akan sangat dirasakan. Peningkatan potensi nilai
barang akan terjadi dan akan terbuka kesempatan lapangan pekerjaan,” ujar
Direktur Lelang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Remedial and
Wholesale Risk Bank
BTN Elisabeth Novi Riswanti menjelaskan peluang bisnis yang dapat diperoleh
dari kredit bermasalah di BTN. Peluang
bisnis diberikan melalui harga penjualan yang murah, pada harga likuidasi. Banyak
keuntungan yang dapat diperoleh para investor
dengan membeli aset BTN. Kredit
diberikan kepada consumer dan kepada pengembang. Keuntungan bagi pengembang
adalah pertama dari segi perijinan (legalitas) yang sudah ada dan dapat meneruskannya.
Kedua dari segi pemasaran, BTN akan mendampingi dan memberikan informasi yang
lengkap terkait nilai invetasi jangka panjang hingga mampu memproyeksikan return
of investmen/imbal balik hasil. Aspek teknis juga diberikan kepada para
calon investor.
Selanjutnya,
Elisabeth Novi menyampaikan bahwa peralihan aset dilakukan secara lelang. Penjualan dan pelelangan asset adalah strategi
yang efektif dalam recovery asset
Bank BTN, yang tahun ini diharapkan dapat menembus Rp3 triliun. “Pengalihan dapat juga dilakukan secara cessie atas piutang debitur, pengalihan
piutang ini dengan nilai yang menarik,” tutur Elisabeth.
Acara investor gathering ini akan rutin dilaksanakan oleh PT BTN. Informasi aset dapat dimonitor melalui www.rumahmurahbtn.co.id. Peminat lelang juga dapat memperoleh informasi lengkap terkait properti yang akan dilelang pada tautan https://drive.google.com/drive/mobile/folders/1W8Fz6QjQ10Nd5vMQ0DwS_5vNppBg_Ttt?usp=sharing. (evelyn)