Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Program 100 Hari, Sri Mulyani Amankan Ekonomi Dari Lonjakan Harga Minyak
N/a
Rabu, 21 Oktober 2009 pukul 08:15:58   |   576 kali

Jakarta (detikFinance Selasa, 20/10/2009 13:23 WIB) - Sri Mulyani sudah sangat yakin dirinya akan dipilih kembali menjadi Menteri Keuangan pada kabinet SBY-Boediono untuk masa jabatan 2009-2014. Dia mengatakan program 100 harinya adalah menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi ancaman kenaikan harga minyak dunia.

"Saat harga minyak naik lagi, bagaimana kita melindungi masyarakat kita, meningkatkan kesejahteraan, daya beli masyarakat bawah," katanya saat ditemui di gedung DPR/MPR RI Selasa (20/10/2009).

Dikatakannya saat ini dunia kembali dihadapi adanya kenaikan harga minyak dunia, sehingga sangat pentingnya mengedepankan aspek stablitas ekonomi.

Menurutnya selama lima tahun terakhir telah memberikan pelajaran banyak kepada Indonesia. Misalnya ia mencontohkan pada waktu harga minyak tinggi, bagaimana pemerintah tetap berupaya memberikan subsidi namun tidak menggangu APBN.

Sri Mulyani menambahkan pemerintah akan tetap menjaga stablitas berdasarkan situasi yang akan dihadapi, dan terus menjaga montentum pertumbuhan ekonomi.

"Kita jaga momentum pemulihan ekonomi ini, inflasi masih bagus, walaupun kita tetap waspada di 2010, kalau nilai tukar masih baik. Kalau yang lainnya dari sisi harga itu yang harus kita waspadai," jelasnya.

Dikatakannya pemerintah telah mengantisipasi terhadap proses pemulihan krisis dunia, khususnya terkait membangkaknya defisit anggaran negara-negara maju.

"Seratus hari adalah menyelesaikan tahun 2009 menjaga stabilitas, dan akan kita lihat program-program prioritas memperlancar arus barang dan investasi," jelasnya.

Sementara khusus di Departemen Keuangan, Sri Mulyani mengatakan dirinya akan terus melakukan pembenahan masalah kepabeanan dan penyempurnaan sistem National Single Window (NSW).

"Kalau menteri keuangan yaitu menyelesaikan rencana strategis 2009-2014, diantaranya masalah kepabeanan dan NSW," katanya saat ditemui di gedung DPR/MPR RI Selasa (20/10/2009).
Suhendra - (hen/dnl)

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini