Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
LMAN Berikan Nilai Tambah dan Manfaat dalam Optimalisasi Aset Negara
Esti Retnowati
Minggu, 08 Maret 2020 pukul 22:13:06   |   1040 kali

Jakarta - Dalam melakukan optimalisasi aset negara, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) berusaha untuk selalu memberikan nilai tambah terhadap aset. Upaya ini ditujukan agar aset tidak hanya mendatangkan manfaat finansial bagi negara, tapi juga menghidupkan perekonomian dan memberi dampak sosial pada masyarakat di sekitarnya.

 

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa salah satu latar belakang didirikannya LMAN adalah untuk memberikan fleksibilitas pada pengelolaan aset Negara. LMAN dimaksudkan menjadi suatu lembaga yang lincah, sehingga bisa mendayagunakan aset-aset negara dengan memberikan nilai tambah. “Tidak selalu penerimaan negara, karena negara juga wajib mendukung kegiatan sosial yang positif di tengah masyarakat,” ujarnya dalam temu media pada Jumat (6/3) di Gedung Danadhyaksa Hutama, Jakarta.

 

Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari juga menuturkan bahwa LMAN mendayagunakan seluruh sumber daya dan kompetensi, serta mengedepankan sinergi dan kolaborasi dalam melakukan optimalisasi aset negara. “Dan kami sadar, bahwa optimalisasi aset negara bukan hanya berbicara untuk manfaat finansial semata, melainkan juga manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, strategi yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan LMAN untuk meningkatkan nilai tambah dan manfaat aset, di antaranya adalah menggandeng kerjasama dengan pihak swasta. Beberapa contoh ialah aset eks-wisma Pertamina di Jalan Dipati Ukur Bandung yang dijadikan co-working space guna mendukung ekonomi kreatif, ruko di Taman Kedoya, Jakarta Barat, yang direnovasi dan disewakan kepada badah usaha industri manufaktur milik swasta, serta ruko tak berpenghuni di kawasan Caringin, Jakarta Pusat, yang direnovasi dan dijadikan Puskesmas.

 

Selain itu, gedung kantor baru LMAN yang diresmikan pada akhir Februari 2020 pun merupakan hasil dari optimalisasi aset negara yang dulunya merupakan gedung bank yang dilikuidasi pada tahun 1998. “Kini berhasil disulap LMAN menjadi gedung kantoran berkonsep co-working space yang mendukung digitalisasi kerja dan ramah lingkungan. Ini sebagai cerminan budaya kerja LMAN dan diharapkan akan menjadi nilai yang dibawa oleh LMAN dalam melaksanakan tugas yang strategis yaitu melakukan optimalisasi aset negara,” papar Rahayu.

 

Dalam skala yang lebih besar, lanjutnya, LMAN telah melakukan optimalisasi aset PT Arun di Lhokseumawe, Aceh Utara dengan hasil PNBP sebesar Rp 120 Miliar pada tahun 2019. Manfaat sosial yang didapatkan masyarakat dari pengelolaan aset tersebut adalah kerja sama pinjam pakai Rumah Sakit Arun dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk menunjang peningkatan layanan kesehatan masyarakat Arun dan sekitarnya. Selain Lhokseumawe, terdapat pula aset kilang di Kawasan Bontang Kalimantan Timur yang telah menghasilkan PNBP sebesar Rp 612 Miliar di tahun 2019 dan juga berkontribusi pada masyarakat Indonesia di bidang ketahanan energi nasional.

 

Terhitung per 31 Desember 2019, nilai total aset LMAN adalah sebesar Rp 29.2 Triliun, yang terdiri dari aset properti senilai Rp 748 Milyar dan aset di Kawasan kilang Bontang dan Lhokseumawe senilai Rp28 Triliun. Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dihasilkan LMAN pada tahun 2019 (tahun berjalan) adalah senilai Rp 720 Miliar. (nf/fz-humas djkn)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini