Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
4 Asumsi Makro APBN Dirombak
N/a
Jum'at, 19 Februari 2010 pukul 16:37:10   |   732 kali

 Jakarta - (detikFinance, Jum'at, 19/02/2010 14:21) Menteri Keuangan Sri Mulyani tegaskan terdapat beberapa perubahan dalam asumsi APBN 2010 yang akan segera disesuaikan dalam APBN-P 2010. Perubahan tersebut terkait harga minyak, inflasi, nilai tukar, dan suku bunga. 

  Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai jumpa pers penandatangan kontrak kinerja pejabat eselon I dengan Menteri Keuangan di Ruang Mezanin, Gedung Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin, Jakarta, Jumat (19/2/2010).    Untuk harga minyak, Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan menaikkan asumsinya menjadi US$ 77 per barel dari asumsi pada ABPN 2010 yang sebesar US$ 65 per barel.    Perubahan asumsi harga minyak dilakukan karena adanya perkembangan prospek informasi terkini mengenai pemulihan ekonomi yang bisa meningkatkan permintaan minyak. "Kita lihat mengenai harga komoditas ada rasionalisasi," jelasnya.     Sedangkan untuk target inflasi, Sri Mulyani menyatakan asumsi inflasi 2010 akan mencapai kisaran 5,7-6%. Lalu suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulan mencapai 7%.    "Inflasi ada perubahan, karena kemarin ada statement dari BI yang mengatakan mereka melihat risiko lebih pada 5 plus minus 1% pada upper end, maka kita juga melakukan evaluasi," ujarnya.    Mengenai nilai tukar, Sri Mulyani menyatakan akan ada perubahan asumsi nilai tukar menjadi Rp 9.300-Rp 9.400 per US$, dari asumsi sebelumnya Rp 10.000/uS$.    Dengan adanya perubahan asumsi makro ekonomi tersebut, Sri Mulyani menyatakan terdapat pengaruhnya dari sisi penerimaan. "Ada, sangat ada pengaruhnya ada sekitar Rp 9 triliun kalau tidak salah, dari harga minyak dan dari perubahan dari kurs itu terhadap inflasi," ujarnya.    Selain itu, dengan adanya perubahan asumsi makro ekonomi tersebut, Sri Mulyani menargetkan realisasi deviasi (penyimpangan) asumsi APBN 2010 di bawah 3%. Dia menyatakan deviasi yang terjadi dalam APBN 2009 mencapai 2,9%. Sedangkan dalam target deviasi APBN 2010 mencapai 10% walaupun pihaknya mengharapkan realisasi deviasi kurang dari 3%.    "Targetnya 10% tapi kita targetkan realisasi less than 3% dari APBN-P," ungkap Sri Mulyani.   Adapun asumsi makro pada APBN 2010 adalah:   - Pertumbuhan Ekonomi 5,5% - Inflasi 5% - Nilai tukar rupiah Rp 10.000/US$ - Suku bunga SBI 3 bulan 6,5% - Harga Minyak (ICP) US$ 65 per barel - Lifting Minyak 965 ribu barel per hari - Nominal PDB Rp 5.981,37 triliun     (nia/dnl)   
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini