Jakarta - (detikFinance, Selasa, 02/03/2010 11:34) Pemerintah akan menurunkan cadangan risiko fiskal dalam APBN-P 2010 dari jumlah sebelumnya Rp 8,6 triliun menjadi Rp 3 triliun.
"Cadangan risiko fiskal karena sebagian dari keputusan mengenai subsidi dan kemudian ada perubahan asumsi terhadap harga minyak, inflasi dan nilai tukar, maka cadangan risiko fiskal menurun," ungkapnya usai Rapat Koordinasi tentang Persiapan Kunjungan Presiden ke Australia dan Papua New Guinea di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, pagi ini (2/3/2010). Menurut Sri Mulyani, penurunan tersebut disebabkan dikarenakan sebagian dari subsidi dan perubahan asumsi harga minyak, inflasi, dan nilai tukar semakin lebih baik dari yang diperkirakan di akhir 2009 lalu. "Maka karena deviasinya sudah rendah, cadangan risiko fiskal menurun," ungkapnya. Dalam APBN 2010, jumlah dana alokasi cadangan risiko fiskal yang telah disepakati sebesar Rp 8,6 triliun, angka Rp 3 triliun dalam APBN-P ini tentu saja menurun tajam dibandingkan jumlah yang telah disepakati dalam APBN 2010 tersebut. (nia/dnl)