Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
DJKN Minta PII Bangun Smart System dan Kembangkan Aktivitas Baru Perseroan
Moh. Alie Triono
Kamis, 13 Juni 2019 pukul 10:27:33   |   497 kali

Jakarta – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII, Kamis (23/05) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. RUPS BUMN yang merupakan salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan RI ini mengagendakan pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2018. RUPS yang diadakan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata sebagai perwakilan Pemerintah selaku pemegang saham PT PII.

“Pemegang saham selalu ingin agar Perseroan dapat mencapai target-target yang ditetapkan bersama sehingga perlu terus dilakukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target kinerja.” Ujarnya Isa.  Selain itu Isa meminta Perseroan untuk membangun ‘smart system’ yang dapat berdampak terhadap Perseroan baik dari sisi biaya, kecepatan komunikasi yang menunjang efektifitas kerja, serta meningkatkan kemampuan kontrol terhadap proyek-proyek yang dijamin.

“Pemegang Saham mengharapkan kehadiran beberapa aktivitas baru Perseroan yaitu Penjaminan Non-KPBU dan penugasan untuk melakukan Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi (Project Development Facility/PDF) dalam jangka menengah-panjang dapat memperbaiki kinerja finansial Perseroan,” lanjut Isa.

Sebelumnya dalam laporan direksi kepada Pemegang Saham, PT PII tercatat pendapatan usaha PT PII di tahun 2018 meningkat sebesar 9 persen dari tahun 2017, yaitu sebesar Rp834 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp766 miliar. Pada tahun 2018, PT PII berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp471 miliar. Berdasarkan pembukuan laba tersebut, PT PII akan membayar dividen kepada Pemegang Saham sebanyak 33 persen dari laba bersih atau sebesar Rp155 miliar.

Pada tahun buku 2018, PT PII mencatatkan 3 proyek baru yang diberikan penjaminan, sehingga total proyek yang diberikan persetujuan penjaminan oleh PT PII sampai dengan akhir 2018 adalah sebanyak 21 proyek dengan total nilai proyek Rp203 triliun pada 6 sektor yaitu sektor Jalan Tol, Telekomunikasi, Ketenagalistrikan, Air Minum, Transportasi dan Pariwisata. Dalam kinerja operasional dan pencapaian proyek PT PII selama 2018 melakukan proses pada 23 proyek.

Dalam pencapaian strategi jangka panjang, PT PII pada tahun 2018 mulai bergerak pada area penyiapan proyek dan pendampingan transaksi guna mempercepat dan meningkatkan kualitas proyek untuk ditransaksikan dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) serta memastikan kesinambungan pipeline proyek. Disamping itu, PT PII juga aktif dalam mendorong terbitnya regulasi terkait tata cara penjaminan Non-KPBU oleh Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) dengan memberikan ruang bagi PT PII untuk memulai penjaminan Non-KPBU lebih awal.

PT PII berkomitmen dan turut berperan aktif mendukung Pemerintah dalam Program Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mewujudkan pembangunan Indonesia melalui beberapa bidang di antaranya Pendidikan, Darurat Bencana Alam, Kesehatan, Lingkungan, Keagamaan, Pemuda dan Olahraga, dan Pembiayaan Ekonomi Masyarakat serta Sosial dan Budaya. Peran aktif PT PII adalah melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia terutama wilayah yang terkena dampak dari proyek infrastruktur yang diberikan penjaminan oleh PT PII.

Dalam pengembangan capacity building General Active Learning Program (GALP), PT PII melalui IIGF Institute telah melaksanakan 27 program kepada Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan Daerah serta Kabupaten dan Kota. IIGF Institute juga melaksanakan kegiatan Targeted Active Learning Program (TALP) sebanyak 10 program dalam tahun buku 2018.

Sebagai informasi, selama tahun buku 2018, PT PII mencatatkan beberapa pencapaian pada aspek reputasi Perusahaan antara lain mendapatkan Good Corporate Governance (GCG) score yang diaudit oleh BPKP dengan nilai 86,71%, penghargaan Asean Risk Award dalam kategori Public Initiative dari Enterprise Risk Management Academy, serta CGPI Award  sebagai Perusahaan Terpercaya dari The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah SWA.


Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini