Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Menkeu: IP BMN 98% adalah Pencapaian Luar Biasa!
N/a
Senin, 24 Mei 2010 pukul 10:20:47   |   449 kali

Menkeu menganggap hasil Inventarisasi dan Penilaian BMN sebesar 98% oleh DJKN adalah pencapaian yang luar biasa. Hal ini disampaikan Menkeu pada saat menghadiri Rapimtas DJKN pada hari (Selasa, 18/5) di Lantai 5, Gedung Syafrudin Prawiranegara, Departemen Keuangan, Jakarta Pusat.

Menkeu disambut oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Hadiyanto dan segenap pejabat eselon II dan III DJKN serta seluruh pegawai DJKN di pintu masuk Kantor Pusat DJKN. Dalam acara ini, Menkeu sekaligus berpamitan kepada seluruh jajaran DJKN karena mulai tanggal 1 Juni 2010 mendatang, dirinya akan meninggalkan Kementerian Keuangan dan pindah menjadi Managing Director di World Bank.

 Saat memasuki ruangan, Menkeu disambut dengan spanduk bertuliskan” SELAMAT MENJALANKAN TUGAS BARU. TERIMA KASIH ATAS ARAHAN DAN BIMBINGAN IBU. Kami Siap Melanjutkan Reformasi Birokrasi Yang telah Ibu Canangkan”

Acara ini dibuka dengan sambutan Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Hadiyanto yang menyampaikan pencapaian kinerja DJKN, baik mengenai Inventarisasi dan Penilaian Barang Milik Negara (IP BMN), piutang negara dan lelang.

Dalam sambutannya, Dirjen mengatakan bahwa DJKN merupakan organisasi yang baru berumur kurang lebih tiga tahun. Oleh karena itu, harus selalu memperbaiki kinerja agar DJKN mampu menjaga dan mengelola aset secara optimal.

Dirjen memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai DJKN karena telah menyelesaikan IP BMN yang mencapai 98 persen. “Saya sangat apresiasi kepada Bapak dan Ibu semua karena berkat kerja keras Anda semua, IP BMN dapat tercapai seperti sekarang ini,” ungkapnya.  

     

Mengenai piutang negara, Dirjen mengungkapkan bahwa outstanding  piutang negara saat ini adalah Rp55 triliun, yang terdiri dari piutang perbankan, eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Bank Dalam Likuidasi (BDL). “Namun itu semua cuma di atas kertas, karena kalau dihitung dengan sistem sekarang piutang hanya berjumlah 10 triliun saja,” jelasnya.

Tentang lelang, lanjutnya, dari waktu ke waktu lelang selalu meningkat. Dari awal indikatornya selalu menunjukkan indikator hijau dan tidak pernah kuning. Lebih lanjut Dirjen menegaskan bahwa tantangan terberat DJKN adalah bagaimana meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Untuk menjalankan semua itu, Kami sudah membentuk 6 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) teladan dan tahun ini akan ada 10 KPKNL lagi yang akan dibuka,” tandasnya.

Terakhir dalam sambutannya, Dirjen mengingatkan bahwa DJKN punya core values yang harus selalu dipegang teguh,yaitu: Integrity, Sincerity dan Commitment.

Setelah sambutan Dirjen Kekayaan Negara, dilanjutkan dengan arahan sekaligus pidato perpisahan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Mengawali pidatonya, Menkeu menyampaikan apresiasi kepada DJKN karena mampu menyelesaikan IP BMN yang mencapai 98 persen. “ Saya anggap ini pencapaian yang luar biasa. Tidak terlihat, tapi bisa dirasakan,” ungkapnya.

Terkait DJKN sebagai institusi baru, Menkeu mengatakan membangun institusi adalah sama dengan membangun imaginasi. “Perlu transformasi dan transformasi institusi itu tidak mudah,” tandasnya.

Menkeu menegaskan bahwa bangsa Indonesia jangan sampai menjadi bangsa pecundang. “Anda mengisi pondasi yang penting di negeri ini karena Andalah yang nantinya akan mengelola seluruh aset-aset negeri ini,” tuturnya.

Mengenai kemundurannya sebagai Menkeu, Sri Mulyani mengatakan baginya kemenangan harus mengingat tiga hal, kebenaran, hati nurani dan harga diri. Menkeu mengibaratkan dengan pertandingan sepakbola antara Mancester United (MU) dan Chelsea yang dimenangkan oleh Chelsea. “Namun, kalau MU kalah bukan berarti MU pecundang kan?,” kelakarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Menkeu berpesan bahwa piutang negara, lelang dan aset management adalah saling melengkapi, sehingga diperlukan integritas yang tinggi untuk menangani semua itu. Terakhir, Menkeu menegaskan “We are leader for our selves. Jadilah pemimpin bagi anda sendiri. Dan satu hal lagi, jangan pernah putus asa mencintai Indonesia,” pungkasnya mengakhiri pidato.(bend_red)

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini