Jakarta
– “You have to think the unthinkable. Bebaskan diri dari kungkungan yang membuat Anda tidak berpikir kreatif tentang bagaimana memanfaatkan kekayaan negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu)
Sri Mulyani Indrawati kepada para pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Selasa (13/11). Menkeu hadir di
Aula DJKN sebagai mystery guest pada Leadership Inspiring Session II yang
merupakan bagian dari rangkaian acara DJKN Youth Conference 2018.
Menkeu menyampaikan bahwa pegawai DJKN
dituntut untuk melakukan 3 hal yang hampir tidak mungkin dilakukan sekaligus,
yaitu menjaga tata kelola aset negara yang baik, berpikir secara entrepreneurial untuk mengoptimalkan
aset negara, serta menjaga kepatuhan dan penegakan hukum. Menurutnya, ketiga
hal ini saling bertolak belakang karena di satu sisi pegawai harus menjaga governance, sedangkan di saat yang
sama harus juga berpikir kreatif. “Hanya di Kemenkeu, hal yang tidak mungkin itu
mungkin terjadi,” ucapnya.
Menkeu juga mengulas singkat rekam jejak
DJKN sebagai pengelola aset negara, dimulai saat pelaksaan iventarisasi dan
penilaian (IP) aset negara yang pertama kali dilakukan pada 2007. "Dulu
waktu diangkat jadi Menkeu pertama kali keren banget, tapi tanpa neraca! Baru kemudian kita inventarisasi
kekayaan negara," ungkap Menkeu. Saat itu, IP dilakukan dengan tujuan
utama untuk menyusun neraca pemerintah pusat.
Sepuluh tahun kemudian, revaluasi aset tahap 2 dilaksanakan. Menkeu berharap para milenial DJKN dapat belajar banyak dari kegiatan revaluasi ini. Menurutnya, aset tidak hanya untuk dibukukan, di-audit, dan dijadikan underlying saja, melainkan harus dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat. “Yang saya butuhkan di DJKN Muda adalah orang-orang yg otaknya gatel terus, yang dilatih konsep opportunity cost, yang nggak bisa tidur nyenyak jika ada aset yang idle,” tegasnya.
Menkeu menekankan bahwa
revaluasi aset tidak sekedar untuk menaikkan nilai aset ataupun memastikan
nilai aset sesuai dengan harga terkini. “Tujuan revaluasi bukan sekedar itu!
Tapi supaya kita tau betapa
berharganya apa yg kita punya. Ini bisa jadi pengalaman sekali seumur hidup Anda,”
ujarnya. (Tim Humas DJKN)