Jakarta
- Indonesia-Wealth Accounting and the Valuation of Ecosystem Services (I-WAVES) kembali
berkunjung ke Kantor pusat Direktorat Jenderal kekayaan Negara (DJKN), Jakarta
pada Rabu (31/10). Kunjungan kali ini, Tim I-WAVES membahas terkait “Dialogue on Adjusted Macroeconomic Indicator and Wealth Accounts for Ministry of
Finance” dengan menghadirkan dua narasumber yang berbeda, yakni Mr. Keith
Jefferis dan Ms. Esther Naikal.
Direktur Piutang Negara dan Kekayaan
Negara Lain-Lain (PNKNL) Purnama T. Sianturi membuka acara ini dan berharap kunjungan
Tim I-WAVES ini dapat memberikan knowledge sharing kepada para peserta mengenai indikator makro ekonomi
yang telah disesuaikan serta aspek pengukuran fiskal terkait Sumber Daya Alam
(SDA), sehingga hasil diskusi selama dialog berlangsung dapat memunculkan
berbagai masukan untuk penyempurnaan kebijakan dalam penyususnan laporan
potensi fiskal SDA kedepannya. “DJKN akan menyusun Pilot
Project Laporan Potensi Fiskal SDA dan akan difinalisasi pada tahun ini. Semoga kerja sama ini dapat terjaga dan berlanjut
di masa mendatang,” ujarnya.
Dialog bersama nara sumber ini
membahas beberapa materi terkait indikator informasi komponen SDA. Mr. Keith
dalam paparannya menyampaikan bahwa terdapat enam indikator komponen SDA dari akun
wealth accounts, yakni Adjusted Net National Income (ANNI), Adjusted Net Savings (ANS), Change in Wealth, Total factor productivity
including natural resources, Fiscal Balance dan Public Sector Balance Sheet
(PSBS). Selain itu, ia juga menyampaikan terkait pemberlakuan beberapa negara
terhadap mineral rents sebagai sumber daya nasional yang harus dikenakan pajak
tinggi untuk memastikan bahwa nilai dari sumber daya tersebut mengalir ke
negara dibandingkan kepada pemilik privat dalam materi perpajakan pada sektor
energi dan pertambangan.
Pada sesi yang berbeda, Ms. Esther
juga menjelaskan terkait PSBS. Ia memaparkan bahwa pada prinsipnya, PSBS harus
mengeluarkan dalam investasi dalam infrastruktur publik. Hal ini dikarenakan, aturan
kesinambungan fiskal berurusan dengan anggaran, tetapi tidak berkaitan dengan
kesinambungan ekonomi.