Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) menyelenggarakan Training of
Trainers Pembinaan Mental (TOT Bintal) bagi 61 pegawai baik dari kantor
pusat maupun kantor vertikal pada Selasa-Kamis, (23-25/10) di Jakarta. Kegiatan
ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penguatan integritas serta
deradikalisasi dalam pemahaman agama.
Sekretaris DJKN Dodi Iskandar mengatakan 61 pegawai yang berasal dari lintas agama yang berbeda yaitu agama Islam, Kristen Protestan, Katolik dan Hindu ini dikumpulkan untuk mengikuti pelatihan sehingga dapat menggerakkan kegiatan bintal pada unitnya masing-masing. “Kami ingin meningkatkan kompetensi teman-teman dari sisi spiritual. Kegiatan ini sesuai dengan arahan Menteri Keuangan agar kita kembali lagi menggalakkan persatuan. Toleransi saat ini sedang dalam ujian,” ujarnya saat membuka kegiatan.
Dodi juga menyinggung mengenai perbedaan antar pegawai di
lingkungan kerja. “Perbedaan bukan suatu masalah. Yang penting tidak menjadikan
perbedaan itu sebagai sumber perpecahan,” pesan Dodi.
Saat ini, kurikulum pembinaan mental di lingkungan
Kementerian Keuangan telah disusun untuk dijadikan pedoman pelaksanaan di unit
vertikal. Terkait hal ini, Dodi menghimbau agar pelaksanaan pembinaan mental di
kantor vertikal mengacu pada pedoman yang telah disusun tersebut.
Dalam kegiatan ini, Kepala Unit Pembinaan Mental dan Agama
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Suyono Saputro menyampaikan beberapa
hal terkait penting membangun toleransi antar umat beragam, perbuatan yang
baik, dan bagaimana pengaturan waktu yang optimal bagi pegawai. Dalam berbuat
dan berinteraksi dengan sesama manusia, ia menyampaikan beberapa perbuatan atau
amalan baik yang harusnya dilakukan. “Kalau dalam Islam, ada tiga amalan yang
pahalanya mengalir walaupun orang tersebut sudah meninggal. Sodaqoh jarizah, ilmu
yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya,”
ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Bintal Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (DJBC) Muhammad Lukman menyampaikan hal apa saja yang membuat
orang berubah. “Orang dapat berubah itu karena apa? Satu hal yang membuat orang
berubah yakni keyakinan,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa perubahan itu pasti
dimulai dari keyakinan. Pria yang merupakan Kepala Bagian Pengembangan
Kepegawaian Kantor Pusat DJBC ini juga menyampaikan bahwa bintal ini juga dapat
menangkal radikalisme dan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Sedangkan narasumber dari Politeknik Keuangan Negara STAN
Satria Hadi Lubis menjelaskan mengenai konsep micro teaching. “Konsep micro teaching itu merupakan konsep yang
dipakai secara universal,” tuturnya. Ia juga menjelaskan kepada peserta secara
komprehenshif mengenai micro learning center yang meliputi coaching, counceling, motivating, dan mentoring.
Sampai berita ini ditulis, acara masih berlangsung. Dalam
kegiatan bintal ini akan dilakukan FGD Bintal per agama, diskusi kurikulum dan
program kerja bintal daerah serta kegiatan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit)
bagi peserta muslim. (Bez/mel/jip/Git-Humas DJKN)