Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Optimalkan Pengelolaan Kekayaan Negara, DJKN Kembali Lakukan Pilot Project SDA berupa PLTA
Bend Abidin Santosa
Kamis, 18 Oktober 2018 pukul 14:44:58   |   744 kali

Malang - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) kembali melakukan pilot project penilaian Sumber Daya Alam (SDA) pada Senin-Jumat (15-19/10) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berlokasi di Karangkates, Malang, Jawa Timur.

Didahului dengan briefing dan diskusi singkat yang di pimpin General Manager PT Pembangkit Jawa Bali Brantas Ardi Hernawan beserta jajaran manager diruang Induksi milik PTPJB Pembangkit Brantas, tim penilai yang berjumlah tujuh orang baik dari Direktorat Penilaian maupun dari Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain DJKN ikut terjun langsung ke lokasi milik PLTA Sutami, Karangkates.

Dalam briefing ini, Tenaga Pengkaji Restrukturisasi Privatisasi Efektifitas Kekayaan Negara Dipisahkan (RPEKND) sekaligus Ketua Pelaksana Harian Project Management Officer (PMO) DJKN Arik Haryono menekankan bahwa tujuan penilaian SDA adalah untuk mengakomodir permintaan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani agar DJKN dapat segera menyajikan neraca SDA. “Diharapkan kita dapat memberi sumbangsih kepada Kementerian Keuangan terkait penyusunan laporan potensi fiskal dari SDA PLTA,” kata Arik.

Kepala Subdirektorat Standarisasi Penilaian Bisnis dan SDA Direktorat Penilaian DJKN Muhamad Nahdi menjelaskan penilaian SDA ini juga dalam rangka mewujudkan pengelolaan kekayaan negara yang optimal, penatausahaan dan pengamanan kekayaan negara yang akuntabel, yang sejalan dengan rencana strategis DJKN Kementerian Keuangan tahun 2015 – 2019.

Menanggapi hal ini, General Manager PTPJB Brantas  beserta jajarannya siap membantu DJKN dalam melakukan penilaian SDA berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air. “Demi mewujudkan pengelolaan kekayaan negara yang optimal kami siap membantu,” ujarnya. Di lokasi yang sama, Manager Operasional Yaris Santoso menyampaikan UP brantas membawahi 13 PLTA di lima Kabupaten tersebar di Malang, Madiun, Tulungagung, Ponorogo dan Blitar. PLTA Sutami Karangkates merupakan PLTA yang terbesar, permasalahan yang kerap terjadi yaitu PLTA sangat bergantung pada kondisi alam. “Kalau musim kemarau tidak jarang air akan habis, solusinya banyak-banyak berdoa,” ujarnya disambut gelak tawa peserta diskusi.

Usai briefing, tim penilai menuju ke lokasi PLTA Sutami didampingi oleh manager operasional, dan beberapa petugas lapangan. Sebelumnya, diadakan briefing singkat mengenai prosedur keselamatan oleh petugas lapangan. Lokasi Turbin menjadi tempat pertama yang di datangi tim dengan dampingan petugas sekaligus menjelaskan fungsi dari alat yang ada. PLTA Sutami yang sebelumnya bernama PLTA Karangkates ini dirubah namanya sebagai penghargaan kepada Prof. Dr. Ir Sutami menghasilkan 360 Giga Watt Per hour per-tahun untuk disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Usai kunjungan lapangan, tim penilai beralih ke PLTM Wlingi di daerah Jegu, Tumpeng, Talun, Blitar Jawatimur.

Sampai berita ini ditulis, penilaian PLTA masih berlangsung. Sebagai informasi, tujuan penilaian sumber daya alam adalah untuk menentukan nilai wajar atau nilai ekonomis suatu objek sumber daya alam, dalam rangka untuk penatausahaan, pengusahaan, pemanfaatan, atau perkiraan potensi. Dilihat dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang kurang  lebih 27% didapatkan dari sumber daya alam, antara lain minyak bumi, gas alam, batubara, bauksit, timah, termasuk pendapatan dari pengelolaan wisata SDA, maka sangat perlu untuk memberdayakan potensi SDA negara Indonesia. (Humas DJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini