Jakarta – Orangtua adalah dokter pertama bagi
anak-anaknya. Hal ini karena
orangtua adalah orang yang paling mengetahui aktivitas anak sepanjang hari. Hal
ini dikatakan dr. Arifianto, SpA mengawali bincang pagi berupa acara bedah buku yang bertemakan
“Orang Tua Cermat Anak Sehat” pada Kamis, (3/5) di aula lantai 5 Kantor Pusat
DJKN. Acara yang merupakan joint event Perpustakaan Kementerian Keuangan bersama
Perpustakaan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) ini dihadiri oleh
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Sekretaris DJKN, para pejabat eselon II
Kantor Pusat DJKN dan jajarannya serta diikuti oleh ratusan peserta.
dr. Arifianto menjelaskan saat ini, di tengah kehidupan
perkotaan yang membuat kedua orangtua bekerja, tidak jarang orangtua menitipkan
anak kepada kakek dan neneknya atau asisten rumah tangga. Akibatnya, secara tidak langsung terhadap kesehatan
anak adalah ketika anak sakit maka orang tua tidak mengetahui penyebabnya. “Sehingga
untuk mengambil langkah antisipasi, orangtua langsung begitu saja membawa anak
ke dokter,” ujarnya.
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini
menjelaskan panduan edukasi kesehatan bagi masyarakat antara lain, berbasis
bukti (evidence-based), sesuai dengan
panduan (guideline)
mudah diakses dan transparan dengan tujuan agar pasien menjadi
pinter, bukan keminter serta informasi harus utuh.
Selama kurang lebih dua jam, dr. Arifianto memaparkan tips
dan trik untuk para orang tua dan calon orang tua yang datang dalam mengatasi
berbagai permasalahan kesehatan yang dialami anak. Di akhir sesi bincang pagi, ia
membuka sesi tanya jawab untuk semua peserta yang hadir. Salah satu peserta
menanyakan saran dalam memilih dokter bagi anak karena pada kondisi tertentu
terkadang diagnosis antar dokter berbeda-beda. Menurut dr. Arfianto, dalam
kondisi yang tidak ideal seperti itu peran orang tua sangatlah penting maka
orang tua perlu membekali diri mengenai ilmu kesehatan anak. Orang tua punya
kebebasan menentukan pilihan mau mengikuti diagnosis dokter atau mengikuti kata
hati sebagai orang tua. Menjadi orang tua yang cerdas bagi kesehatan anak
memang membutuhkan proses dengan membekali diri dan banyak belajar mengenai
panduan ilmu kesehatan anak.
Di tempat yang sama, acara ini dibuka resmi oleh Direktur
Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata yang menyatakan bahwa membaca adalah
cara efektif untuk memperbaiki diri dan dengan membaca manusia menjadi lebih tahu.
“Ada yang mengatakan, kalau anda ingin mengenal dunia maka membacalah, kalau
anda ingin dikenal dunia maka menulislah,” ungkap Direktur Jenderal Kekayaan
Negara.
Isa berpesan bahwa dengan adanya acara ini diharapkan dapat
membangun kembali minat baca para pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan,
khususnya DJKN. Di akhir sambutannya, ia berharap adanya perbaikan di
lingkungan organisasi sehingga tercipta suasana yang membangun minat baca serta
dilakukannya integrasi antar perpustakaan di lingkungan Kementerian Keuangan
untuk memperkaya koleksi buku tanpa meninggalkan koleksi vital masing-masing
instasinya.
Acara bedah buku diakhiri dengan kejutan yang sudah disiapkan oleh panitia.
Sebanyak 100 peserta beruntung dapat membawa pulang buku karya dr. Arifin secara cuma-cuma. (Teks dan foto Kiki n kikik)