Tangerang – “Saat ini DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara-red) sedang melakukan revaluasi BMN (Barang Milik Negara-red) selama dua tahun terakhir. Apa saja usaha yang dilakukan oleh DJKN agar revaluasi BMN berhasil dengan hasil yang maksimal?” tanya salah satu mahasiswi Program Diploma 3 Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN Dita Amalia pada Kamis, (12/4) di Gedung F Kampus PKN STAN, Tangerang Banten.
Dita juga menanyakan
mengenai beberapa pendekatan penilaian BMN serta desktop valuation. Selain Dita, mahasiswa D3 Penilai PKN STAN lainnya
Andre Lubis menanyakan berapa tahun sekali revaluasi BMN dilakukan serta apakah
revaluasi BMN ini hanya dilakukan pada obyek tanah dan bangunan saja. Selain pertanyaan mengenai revaluasi BMN, salah
satu peserta kuliah umum juga menanyakan mengenai tugas dan fungsi DJKN lainnya
yakni mengenai investasi pemerintah dan holding
Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dilontarkan dalam acara
kuliah umum kerja sama PKN STAN dengan DJKN dengan narasumber Direktur Hukum
dan Hubungan Masyarakat Tri Wahyuningsih Retno Mulyani. Hadir dalam acara tersebut
Kepala Kepegawaian Sekretariat DJKN Dwi Wahyudi, Kepala Subdirektorat Hubungan
Masyarakat Direktorat Hukum dan Humas Acep Hadinata, Kepala Seksi Publikasi dan
Dokumentasi Subdit Humas DJKN Ali Ridlo, Ketua Jurusan Manajemen Keuangan PKN
STAN Agus Sunarya, Kepala Progarm Studi Manajemen Aset Prayudi Nugroho dan sejumlah
dosen PKN STAN serta diikuti oleh sekitar 380 mahasiswa Diploma 3 Penilai dan
Manajemen Aset.
Direktur Hukum dan Humas Tri Wahyuningsih Retno Mulyani memulai
materi dengan memaparkan bagaimana transformasi DJKN mulai dari awal berdiri
hingga saat ini. Ia menyampaikan tugas dan fungsi DJKN yang bervariasi mulai
dari pengelolaan aset, penilaian penyertaan modal negara, pengurusan piutang
negara, lelang hingga pengelolaan aset-aset lainnya yang sangat komplek. “Dulu
itu sampai ada lelucon saking banyaknya tusi DJKN terkait disposisi Menteri
Keuangan. Kalau terkait perbendaharaan jelas, pajak jelas, bea cukai jelas tapi
kalau hal lain-lain yang memang gak jelas ya turunnya ke DJKN karena memang
tugas DJKN yang begitu banyak dan bervariasi,” tuturnya menceritakan bagaimana
Menteri Keuangan dulu memberi disposisi.
Wanita yang akrap disapa Bu Ani ini menyampaikan sejarah
DJKN tidak lepas dari reformasi keuangan negara yang dilakukan pada tahun 2004
dengan tujuan mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggung jawab. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) pertama yang
disusun oleh pemerintah mendapat opini disclaimer
dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Opini tersebut salah satunya
dikarenakan belum tertibnya pengelolaan aset negara. “Untuk itu, pemerintah
merasa perlu membentuk instansi pemerintah yang khusus mengelola aset negara
dengan baik. Maka pada tahun 2006 dibentuklah Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara,” ujarnya.
Direktur yang sebelumnya menjabat sebagai Tenaga Pengkaji
Optimalisasi Kekayaan Negara DJKN ini menjelaskan salah satu tusi DJKN yakni mengelola
kekayaan negara yang meliputi BMN yang dalam LKPP 2017 unaudited sebesar Rp4.191 triliun. “BMN ini ya termasuk di dalamnya
adalah BMN yang berada di PKN STAN ini, mulai dari kursi, meja dan gedung yang
mahasiswa pergunakan untuk perkuliahan,” ucapnya memberi contoh.
BMN ini, lanjutnya, tersebar di seluruh Indonesia dan ada
juga yang di luar negeri berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, persediaan dan sebagainya. “DJKN sangat
berkontribusi terhadap LKPP karena 88% total aset LKPP 2017 un audited sebesar Rp7.808 triliun dikelola
oleh DJKN,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan current
issue DJKN saat ini adalah revaluasi BMN yang dilatarbelakangi oleh nilai
BMN yang belum update dalam kurun
waktu 10 tahun serta atas permintaan DPR RI. “Revaluasi BMN ini dilakukan salah
satunya untuk update nilai aset pada
LKPP,” pungkasnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa revaluasi BMN bertujuan
untuk mendapatkan nilai BMN ter-update,
mendapatkan database BMN yang lebih baik guna pengelolaan BMN ke depan,
mengidentifikasi aset idle dan nilai BMN sebagai sebagai underlying asset penerbitan sukuk dapat meningkat. “Revaluasi ini
harus kita sukseskan agar mendapatkan nilai yang berguna untuk negeri,”
pungkasnya.
Sebelumnya, kuliah umum ini didahului dengan games-games melalui kahoot dengan hadiah menarik yang dipandu oleh MC andalan DJKN Kresentia
A.M Somalinggi yang mengajak mahasiswa untuk lebih mengenal DJKN. Selain games, ada juga lomba menarik yakni
memposting foto kegiatan yang diunggah di Instagram dan Twitter.
Di tempat yang sama, Ketua Jurusan Manajemen Keuangan PKN
STAN Agus Sunarya mengatakan mahasiswa harus mengetahui kondisi keuangan saat ini
dan juga harus care kondisi bangsa sehingga
dapat lebih siap terjun ke dunia kerja. “Dengan acara ini, harapannya mahasiswa
dapat belajar dari sumber utama yakni dari DJKN sehingga ilmu-ilmu kekayaan
negara yang dipelajari sesuai dengan
kondisi di DJKN,” tutupnya. (Humas DJKN/007/al/nez/jo/dik/ali)