Banda Aceh - PT
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Wilayah Banda Aceh akan merencanakan pelaksanaan
lelang sebanyak 112 frekuensi, dan frekuensi lelang yang diajukan harus inline dengan
recovery. Hal ini diungkapkan Dedi Iskandar Pemimpin Wilayah (Pinwil) PT BRI
Banda Aceh saat rapat koordinasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Aceh, Senin (19/3/2018).
Selain rapat koordinasi,
dalam kesempatan kegiatan di Hotel Hermes Palace Banda Aceh ini juga dilakukan
penandatanganan nota kesepakatan bersama terkait lelang eksekusi Hak Tanggungan
dan fidusia.
“Saya menargetkan setiap
cabang BRI di Aceh agar melaksanakan lelang sebulan dua kali dan sebelum lelang
diajukan hendaknya sudah ada calon pembeli,” imbuh Dedi Iskandar.
Sementara itu, Kepala
Kanwil DJKN Aceh Kurniawan Nizar menyampaikan hal yang senada dan menekankan
agar pengajuan lelang bukan hanya sekedar rutinitas ataupun menggugurkan
kewajiban, melainkan harus ada hasil yang diperoleh oleh PT BRI
selaku pemohon lelang. “Kami sangat berharap lelang yang diajukan dapat membawa
impact bagi BRI baik itu laku lelang
maupun pembayaran yang dilakukan debitur akibat adanya pengajuan lelang,” kata
Nizar di hadapan undangan yang hadir.
Acara ini dihadiri Wakil
Kepala Divisi Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit (RPK) BRI, para Pemimpin
Cabang BRI se-Aceh, Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Banda Aceh, Kepala KPKNL Lhokseumawe, Kepala Bidang Lelang, serta Pejabat
Lelang Kelas I.
Sebelum dilakukan
penandatanganan nota kesepakatan bersama, dilakukan pemaparan dan diskusi
terkait permasalahan hukum dalam lelang eksekusi Hak Tanggungan dan Fiducia
yang disampaikan Kepala Seksi Informasi, Budi Hardiansyah. “Perlu dilakukan
langkah-langkah mitigasi oleh pemohon lelang, sehingga tidak ada celah hukum
yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain,” papar Budi. Diskusi yang berlangsung
menarik ini dimoderatori Wakil Kepala Divisi RPK Firmansyah.
Kepala KPKNL Banda Aceh
Gatot Muharto dalam kesempatan ini menyampaikan capaian kinerja lelang eksekusi
Hak Tanggungan selama tahun 2017. “BRI menjadi penyumbang terbesar dalam
capaian lelang di KPKNL Banda Aceh,” ujar Gatot. KPKNL Banda Aceh juga
menyampaikan strategi yang diterapkan dengan safari lelang guna menyiasati
keterbatasan Pejabat Lelang dan anggaran namun tetap memberikan pelayanan
terbaik.
Kepala KPKNL Lhokseumawe,
Teddy Suhartadi juga meyampaikan hasil kerja sama yang telah dilakukan dengan
PT BRI yang berada di wilayah kerja KPKNL Lhokseumawe. “Banyak masalah yang
dapat kita selesaikan bersama dengan sinergi dan koordinasi yang baik. Saya
berharap sinergi ini dapat terus terjalin dan yang sudah baik dapat menjadi
lebih baik lagi,” harap Teddy.
Selanjutnya Kepala Bidang
Lelang Yuliarno yang memprakarsai acara ini menyampaikan beberapa hal yang
menjadi kesepakatan bersama, diantaranya PT BRI wilayah Banda Aceh siap
melaksanakan seluruh lelang melalui e-auction.
Ia juga berharap agar 30 % dari lelang yang diajukan dapat laku terjual
sehingga target BRI dan Kanwil DJKN Aceh tercapai. “Acara ini sebagai sarana
untuk merajut ukhuwah guna meraih berkah,” tandasnya. (narasi/foto: mahmud ashari)